KOMPAS.TV - Pada Minggu, 2 Maret 2025, Israel menghentikan seluruh arus barang dan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Langkah ini diambil setelah Hamas menolak proposal perpanjangan fase pertama gencatan senjata yang diusulkan oleh Amerika Serikat dan telah disetujui oleh Israel.
Gideon Saar, Menteri Luar Negeri Israel, mengatakan bahwa Hamas telah menolak kesepakatan tersebut.
“Sayangnya, hal ini ditolak oleh Hamas meskipun kami menerima gagasan tersebut dan inilah sebabnya kami tidak dapat bergerak maju untuk saat ini,” katanya kepada wartawan pada konferensi pers bersama timpalannya dari Kroasia, Gordan Grli Radman.
Hamas menyatakan pihaknya bersedia membebaskan seluruh sandera yang tersisa pada Fase 2, namun hanya dengan imbalan pembebasan lebih banyak tahanan Palestina, gencatan senjata permanen, dan penarikan penuh pasukan Israel.
Baca Juga: Momen Presiden Prabowo Buka Puasa Hari Kedua Bersama Titiek Soeharto dan Didit
Israel mengatakan pihaknya menghentikan masuknya semua barang dan pasokan ke Jalur Gaza. Mereka memperingatkan “konsekuensi tambahan” jika Hamas tidak menerima usulan AS untuk memperpanjang gencatan senjata.
Baca Juga: Inilah Suasana Masjid Istiqlal di Hari Kedua Bulan Ramadan: Bagikan 6500 Nasi Buka Puasa
Video Editor: Vila Randita
#gaza #hamas #israel #palestina
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.