JAKARTA, KOMPAS.TV - Penulisan ulang sejarah menimbulkan perdebatan. Para narasumber menyoroti pentingnya keterlibatan publik dan masyarakat sipil dalam mengawal proses penulisan ulang sejarah.
Sejarawan Anhar Gonggong menegaskan bahwa sejarah tidak boleh tergesa-gesa ditulis ulang. Ia menyarankan agar proses ini ditunda demi menghasilkan karya historis yang sahih dan tidak manipulatif.
Sejarawan Asvi Warman Adam mendukung penundaan proyek penulisan ulang sejarah dan mengusulkan model bertahap.
Sementara, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem, Furtasan Ali Yusuf, menyatakan bahwa proses penulisan sejarah sebaiknya tetap inklusif dan melibatkan masyarakat luas.
Baca Juga: Perdebatan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Siapa yang Diuntungkan? | SATU MEJA
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.