BEKASI, KOMPAS.TV - Pembunuhan bisa diakibatkan karena masalah sederhana. Seperti kasus pembunuhan pemilik toko sembako di Bekasi, pelaku menghabisi nyawa korban karena merasa tersinggung oleh kata-kata korban.
Kriminolog menilai, selain sakit hati, masalah ekonomi membuat pelaku makin sensitif dan mudah tersulut emosi. Diketahui, pelaku hendak meminjam uang pada korban untuk membayar utang.
Emosi itu wajar, tapi jadi masalah besar saat emosi ditunjukkan dengan perbuatan ekstrem yang melanggar pidana. Emosi yang merusak muncul karena pelaku tidak memiliki kematangan mental dalam mengelola perasaan. Pelaku tidak bisa mengendalikan amarahnya, tanpa pikir panjang membunuh korban.
Setiap orang memiliki emosi dan berpotensi melakukan tindak kekerasan. Tapi, mereka yang memegang teguh nilai-nilai moral dan spiritual tidak akan melakukan tindakan destruktif. Setiap individu memiliki cara berbeda dalam mengontrol diri.
Senada dengan itu, psikolog Anggi Mayangsari bilang, sikap seseorang dalam merespon hal-hal yang menyinggung perasaannya tidak selalu dengan kekerasan.
Ciri-ciri seseorang yang tidak memiliki kemampuan mengendalikan emosi dan berpotensi mudah melakukan kekerasan tidak mudah diketahui. Namun, ada beberapa kebiasaan yang dapat menunjukkan karakter seseorang secara sekilas. Di antaranya mudah marah, sering berkata kasar, hingga gampang melempar barang saat marah.
Demi menghindari konflik dalam berkomunikasi yang dapat menyinggung lawan bicara, masyarakat dapat menyampaikan pesan secara asertif, yakni menyampaikan pesan secara jelas dan tegas dengan memilih kalimat yang baik.
Sah-sah saja marah jika ada yang menyinggung perasaan kita. Namun, apa pun alasannya, menganiaya orang lain apalagi menghilangkan nyawa, tidak dibenarkan.
Baca Juga: Fakta di Balik Pembunuhan Bos Sembako, Juru Parkir: Pelaku Keluar Toko Bawa Motor Korban | PART 1
#pembunuhan #bossembako #tersangka #bekasi
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.