Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Kepala Sekolah Tewas Diracun Rekan Saat Ritual Pesugihan di Kebumen

Kompas.tv - 23 Mei 2025, 18:20 WIB
kepala-sekolah-tewas-diracun-rekan-saat-ritual-pesugihan-di-kebumen
Ilustrasi garis polisi. (Sumber: ntmcpolri.info via wow.tribunnews.com.)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

KEBUMEN, KOMPAS.TV – Seorang kepala sekolah dasar asal Kabupaten Magelang berinisial MU (55) tewas setelah diracun oleh rekannya, WH (27), saat melaksanakan ritual pesugihan di Kebumen, Jawa Tengah.

WH, warga Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kebumen, melakukan aksinya saat keduanya melakukan ritual pesugihan di Petilasan Pagar Suruh, Desa Kambangsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri, dalam konferensi pers kasus tersebut, Jumat (23/5/2025) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (15/5/2025).

Baca Juga: Update Kasus Pembunuhan Bocah Kakak-Adik Tewas Berpelukan di Lampung, Polisi Amankan Terduga Pelaku!

Saat itu, keduanya mendatangi tempat mereka biasa melaksanakan ritual pesugihan. Pelaku memberikan air mineral yang sudah dicampur racun, dan menyamarkan dengan bunga ritual.

“Pelaku membawa air mineral yang sudah dicampur racun dan menyamarkannya dengan bunga ritual,” kata Eka, dikutip Kompas.com.

Saat prosesi ritua berlangsung, air beracun itu diberikan kepada korban. Tak lama setelah diminum, korban mengalami kondisi sekarat dan meninggal di lokasi.

Melihat korban meninggal, pelaku langsung kabur dari lokasi sambil membawa sepeda motor dan handphone milik korban.

Jenazah korban ditemukan pada Senin (19/5/2025) oleh seorang warga yang sedang menggembala kambing.

Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah rusak, sehingga menyulitkan proses identifikasi awal.

“Setelah olah TKP dan penyelidikan intensif, kami berhasil mengamankan pelaku dalam waktu kurang dari 24 jam,” ujarnya.

Baca Juga: Komplotan Pencuri Mobil, Satu Pelaku Tewas Ditembak Polisi

Berdasarkan keterangan pelaku pada polisi, ia melakukan aksi tersebut karena sakit hati. Ia merasa direndahkan oleh korban karena dianggap gagal mendatangkan kekayaan saat melakukan ritual sebelumnya.

“Pelaku mengaku dendam karena dihina korban saat ritual sebelumnya. Ia memanfaatkan ajakan ritual kedua sebagai momen balas dendam,” kata Kapolres.

Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya sepeda motor Honda Beat dan handphone milik korban WH.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : kompas.com




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x