JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbarui data gempa yang mengguncang wilayah Bengkulu pada Jumat (23/5/2025) pukul 02.52 WIB.
Magnitudo gempa yang semula diinformasikan sebesar 6,3, direvisi menjadi 6,0 setelah analisis data lengkap dari seluruh jaringan sensor.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan perubahan data ini merupakan bagian dari prosedur standar BMKG dalam memberikan informasi gempa secara cepat kepada masyarakat.
"Gempa berkekuatan 6,0 itu hasil update dan info secepatnya 6,3, karena info cepat itu hanya menggunakan beberapa sensor gempa saja," kata Daryono dalam konferensi pers, Jumat siang.
"Karena BMKG lembaga peringatan dini tsunami, maka kita harus segera mengeluarkan info, sehingga info cepat ini perlu di-update. Ketika data sudah banyak masuk ke BMKG, kita olah stabil di magnitudo 6,0."
Baca Juga: Ngeri! Rekaman Detik-Detik Gempa M 6,3 di Bengkulu Guncang Rumah Warga
Selain merevisi magnitudo, BMKG juga memperbarui kedalaman gempa. Semula disebut berada pada kedalaman 10 kilometer, kemudian diperbarui menjadi 84 kilometer.
Dengan kedalaman tersebut, BMKG menyatakan gempa tidak terjadi di zona megathrust, melainkan di zona intraslab.
“Dari kedalaman ini kita tahu bahwa gempa ini tidak di zona megathrust, tapi di zona intraslab yang ada di bawah megathrust, dan ini lebih menukik menunjang ke bawah pesisir ya," lanjut Daryono.
"Sehingga kita mengatakan ini bukan gempa megathrust, tidak di bidang kontak antar lempeng, tetapi ada di bagian dalam lempeng yang mengalami tekanan tektonik dan akhirnya rilis energi," paparnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.