Kompas TV regional jabodetabek

Amnesty Minta Gubernur Pramono Tangguhkan Proses Hukum Mahasiswa Pendemo di Balai Kota Jakarta

Kompas.tv - 22 Mei 2025, 15:29 WIB
amnesty-minta-gubernur-pramono-tangguhkan-proses-hukum-mahasiswa-pendemo-di-balai-kota-jakarta
Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Kamis (22/5/2025). (Sumber: Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid meminta Gubernur Jakarta Pramono Anung menangguhkan proses hukum mahasiswa yang terlibat kasus pemukulan saat demonstrasi di Balai Kota Jakarta, Rabu (21/5/2025) lalu.

Usman mengaku dirinya menyesalkan kejadian pemukulan dalam demonstrasi di Balai Kota.

Namun, ia berharap Pramono bersedia mendorong penangguhan proses hukum terhadap para mahasiswa.

“Tentu saya menghormati proses hukum di Kepolisian, tapi saya sampaikan kepada Pak Pramono, mohon agar Pak Gubernur ikut mendorong penangguhan proses hukumnya,” kata Usman di Balai Kota Jakarta, Kamis (22/5).

Baca Juga: Unjuk Rasa di Balai Kota Jakarta Berakhir Ricuh, 7 Polisi Terluka

Usman mengaku telah menjenguk mahasiswa-mahasiswa yang ditangkap di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Usman meminta Kapolda dan jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangguhkan proses hukum.

"Saya juga berkomunikasi dengan Wakapolda, dengan Dirintelkam dan saya mengunjungi satu persatu di setiap ruangan yang menjadi tempat pemeriksaan mereka. Karena penangkapan tadi malam itu banyak sekali, 88 sampai 93 orang," kata Usman dikutip Antara.

Meskipun demikian, jika terdapat mahasiswa yang terbukti melakukan kekerasan, Usman menyebut pihaknya akan menghormati proses hukum.

"Tapi bagi mereka yang hanya sekedar menyampaikan aspirasi, mohon agar mereka dibebaskan," katanya.

Demonstrasi di Balai Kota Jakarta pada Rabu (21/5) dilaporkan berlangsung ricuh.

Demonstran yang di antaranya termasuk mahasiswa Trisakti dilaporkan menuntut pengakuan negara atas gugurnya mahasiswa dalam Reformasi 1998.

Kericuhan bermula ketika seorang mahasiswa masuk ke area Balai Kota menggunakan kendaraan bermotor.

Petugas pun bereaksi dengan menutup gerbang Balai Kota.

Namun, sejumlah mahasiswa kemudian mendatangi area gerbang dan terlibat bentrok dengan polisi.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, tujuh personel kepolisian terluka dalam insiden ini.

Baca Juga: Ganjar Ungkap Alasan Pramono-Rano Absen di Pembekalan Kepala Daerah PDIP

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x