BADUNG, KOMPASTV – Penyelenggaraan IOMU 2025 menjadi penanda penting bahwa Indonesia tidak hanya serius dalam memperkuat kesehatan pekerja di tingkat nasional, tetapi juga siap mengambil peran aktif dalam percaturan global. Forum ini membuktikan bahwa kesehatan kerja bukan sekadar isu medis, melainkan investasi strategis yang memiliki dampak luas terhadap produktivitas, daya saing, dan ketahanan bangsa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki), Dokter Astrid Sulis Tomo. Ia percaya bahwa pekerja sehat adalah kunci masa depan bangsa. Untuk itu, peran kedokteran okupasi adalah menjaga dan melindungi pekerja dari gangguan kesehatan, baik yang didapat dari pekerjaan maupun dari faktor individu pekerja itu sendiri.
Forum IOMU 2025 juga menghadirkan pembicara dari berbagai institusi nasional dan internasional, salah satunya pembicara asal Amerika, Kenji Saito. Ia mengungkapkan bahwa di zaman yang sudah canggih ini, pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi penting, terlebih sejak munculnya Artificial Intelligence (AI). Pertemuan selama dua hari ini akan menjadi kesempatan baik untuk saling berbagi terkait dunia kesehatan kerja, tidak saja untuk dokter, melainkan untuk semua pihak.
Kolaborasi Internasional dalam IOMU 2025
Kolaborasi internasional menjadi kekuatan utama IOMU 2025. Forum ini menggandeng sejumlah organisasi kesehatan kerja dunia seperti International Component Society of Occupational and Environmental Medicine (ICSOEM), Scientific Committee On Occupational Medicine (SCOM), Academy Of Occupational And Environmental Medicine Malaysia (AOEMM), International Labour Organization (ILO), American College Of Occupational and Environmental Medicine (ACOEM), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
#IOMU #IndonesianOccupationalMedicineUpdate #kesehatan #pekerja
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.