Kompas TV regional jawa barat

Bertambah, Korban Diduga Keracunan MBG di Bogor Jadi 223 Orang

Kompas.tv - 13 Mei 2025, 22:30 WIB
bertambah-korban-diduga-keracunan-mbg-di-bogor-jadi-223-orang
Ilustrasi MBG. Jumlah korban diduga keracunan akibat mengonsumsi makanan dari progam makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat, bertambah hingga 223 orang, Selasa (13/5/2025).  (Sumber: KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah)
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih | Editor : Deni Muliya

BOGOR, KOMPAS.TV - Jumlah korban diduga keracunan akibat mengonsumsi makanan dari progam makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat, bertambah menjadi 223 orang. 

"Kami sampaikan update penambahan kasus berdasarkan kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) di tanggal 12 Mei 2025. Korban yang terdata sebanyak sembilan orang, sehingga total menjadi 223 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025), mengutip Kompas.com

Ia membeberkan, siswa diduga keracunan yang menjalani rawat inap di rumah sakit di daerah Bogor menurun.

Sebanyak 27 orang sudah diperbolehkan pulang, menyisakan 18 orang masih dirawat. 

"Sebaran siswa yang menjalani rawat inap ada di RS Hermina, RS Islam, Mayapada, RS Azra, RSUD Kota Bogor, RS PMI, RS EMC, RS Graha Medika, RS Juliana, RS Salak, dan RS Siloam," ujarnya, mengungkap sejumlah rumah sakit tempat para siswa diduga keracunan menjalani perawatan medis. 

Baca Juga: 36 Guru dan Siswa Alami Gejala Keracunan Makanan Usai Santap Menu MBG di Bogor

Sebelumnya dilansir Kompas.tv, Retno dalam kesempatan berbeda mengungkap, jumlah korban diduga keracunan sebanyak 214 siswa.

"Perkembangan hingga tanggal 10 Mei 2025 terjadi penambahan empat kasus, sehingga total korban saat ini mencapai 214 orang," kata Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Minggu (11/5/2025).

Menurut penjelasannya, 214 korban tersebut berasal dari sembilan sekolah, yakni mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA).

Adapun sembilan sekolah tersebut yakni:

  • TK Bina Insani (25 orang),
  • SD Bina Insani (10 orang),
  • SMP Bina Insani (94 orang),
  • SMA Bina Insani (1 orang),
  • SDN Kukupu 3 (8 orang),
  • SDN Kedung Waringin (7 orang),
  • SDN Kedung Jaya 1 (16 orang),
  • SDN Kedung Jaya 2 (45 orang), dan
  • SMP Bina Graha (8 orang).

Baca Juga: Respons BGN soal Ratusan Siswa Keracunan MBG di Bogor, Sebut Tanggung Pengobatan hingga Uji Lab

Usai kejadian ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menetapkan kasus keracunan tersebut sebagai kejadian luar biasa atau KLB. 

"Atas kejadian ini Pemkot Bogor telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB)," kata Wali Kota Bogor Dedie Rachim dalam keterangannya, Minggu. 

Selain itu, merespons kejadian diduga keracunan MBG ini, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan memastikan pihaknya bertanggung jawab atas korban. 

"Yang menjadi korban diberikan asuransi untuk membayar biaya kesehatannya. Kami bekerja sama dengan puskesmas (menanggung) seluruh biaya pengobatan itu oleh BGN," kata Tigor dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025), dilansir Kompas.tv

Selain itu, pihak BGN juga telah melakukan uji laboratorium mulai dari bahan serta makanan yang dimasak.

Ia mengatakan, apabila benar makanan menjadi penyebab keracunan, pihaknya akan melakukan teguran keras kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menangani. 


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV, Kompas.com




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x