GARUT, KOMPAS.TV - Tumpukan bungkus amunisi dijumpai di belakang rumah warga sekitar lokasi peristiwa ledakan amunisi yang menewaskan 13 orang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dilansir Kompas.com, tumpukan bungkus amunisi itu menumpuk di belakang rumah warga sekitar sekaligus depan warung dengan jarak sekitar 200 m dari lokasi ledakan. Bungkus amunisi bertuliskan "amunisi" dan "mudah meledak".
"Ini disimpan saja, tidak disembunyikan. Ini hanya sisa bungkus mortir saja," kata salah satu warga sekitar, Parman (56), Selasa (13/5/2025).
Sementara itu, tempat terjadinya ledakan yang terjadi Senin kemarin (12/5) masih mendapat penjagaan ketat petugas TNI.
Dilansir tayangan KompasTV dalam program Sapa Indonesia Malam, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman menyatakan, investigasi terkait penyebab ledakan amunisi di Garut masih dilaksanakan.
"Masih investigasi, belum selesai," kata Mayjen Dadang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Garut, Selasa.
Ia menyatakan, timnya masih bekerja dan lokasi terjadinya ledakan disterilkan.
Terkait keterlibatan masyarakat sipil dalam pemusnahan amunisi ke depannya, ia belum memberikan keterangan pasti.
"Nanti kita lihat ke depan aturannya bagaimana, yang jelas, kita investigasi, nanti kita lihat," tanggapnya.
Baca Juga: Kesaksian Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Berbaur Tangis, Sebut Bapaknya Bukan Pemulung
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, terjadi ledakan saat pemusnahan amunisi afkir atau kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5) pagi, menyebabkan 13 orang meninggal dunia.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.