Kompas TV regional jawa timur

Keluarga Korban TPPO yang Tewas di Kamboja Mengaku Dimintai Biaya Tambahan untuk Pulangkan Jenazah

Kompas.tv - 13 Mei 2025, 05:30 WIB
keluarga-korban-tppo-yang-tewas-di-kamboja-mengaku-dimintai-biaya-tambahan-untuk-pulangkan-jenazah
Ibu Rizal Sampurna di depan peti jenazah anaknya yang baru tiba dari Kamboja, Senin (12/5/2025). (Sumber: Fitri Anggiawati/Kompas.com)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

BANYUWANGI, KOMPAS.TV - Keluarga Rizal Sampurna, pekerja migran yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja mengaku dimintai biaya tambahan oleh pihak tak dikenal saat mengurus pemulangan jenazah.

Jenazah Rizal Sampurna sendiri telah dipulangkan ke kampung halamannya, Banyuwangi, Jawa Timur. Jenazah Rizal dimakamkan di pemakaman umum di tempat tinggalnya pada Senin (12/5/2205).

Kerabat Rizal, Yuni mengaku pihak keluarga mendapat telepon dari Jakarta yang meminta biaya tambahan. Telepon diterima ketika Rizal diterbangkan dari Kamboja pada Sabtu (10/5).

“Saya kurang tahu dari pihak siapa, tapi dari Jakarta. Minta biaya tambahan Rp 3,5 juta,” kata Yuni, Senin (12/5).

Baca Juga: Warga Bekasi Tewas Diduga Jadi Korban TPPO dan Perdagangan Organ di Kamboja, KP2MI Siap Dampingi

Menurut penelepon, uang Rp3,5 juta diminta sebagai ganti biaya ganti kafan sebanyak Rp1,5 juta dan penggantian peti Rp2 juta. Penelepon mengaku peti harus diganti karena jenazah dalam keadaan basah.

Yuni menyampaikan, keluarga memutuskan untuk tidak membayar permintaan tersebut karena merasa janggal.

“Jelas janggal, tidak pernah ada jenazah dalam kondisi basah, memangnya keluar dari es? Saya tidak tahu siapa yang memanfaatkan kesedihan orang,” kata Yuni dikutip Kompas.com.

Biaya pemulangan jenazah Rizal Sampurna dilaporkan telah ditanggung perusahaan tempatnya bekerja. Pemulangan Rizal disebut memakan biaya sebesar 7.800 dolar AS dari Kamboja hingga ke Bandara Juanda Sidoarjo.

Sebagai informasi, Rizal Sampurna bekerja di Kamboja sebagai admin penipuan daring atau online scam. Kabar meninggalnya Rizal diterima oleh KBRI Phnom Penh pada 17 Maret lalu.

KBRI Phnom Penh pun menindaklanjuti lapran tersebut dengan mengirim nota diplomatik ke pemerintah Kamboja. KBRI meminta pihak berwenang mencari perusahaan yang mempekerjakan mendiang dan menuntut pertanggungjawaban.

Baca Juga: Kemlu Pulangkan Jenazah Rizal Sampurna, WNI Korban TPPO di Kamboja


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x