BANYUWANGI, KOMPAS.TV - Keluarga Rizal Sampurna, pekerja migran yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja mengaku dimintai biaya tambahan oleh pihak tak dikenal saat mengurus pemulangan jenazah.
Jenazah Rizal Sampurna sendiri telah dipulangkan ke kampung halamannya, Banyuwangi, Jawa Timur. Jenazah Rizal dimakamkan di pemakaman umum di tempat tinggalnya pada Senin (12/5/2205).
Kerabat Rizal, Yuni mengaku pihak keluarga mendapat telepon dari Jakarta yang meminta biaya tambahan. Telepon diterima ketika Rizal diterbangkan dari Kamboja pada Sabtu (10/5).
“Saya kurang tahu dari pihak siapa, tapi dari Jakarta. Minta biaya tambahan Rp 3,5 juta,” kata Yuni, Senin (12/5).
Baca Juga: Warga Bekasi Tewas Diduga Jadi Korban TPPO dan Perdagangan Organ di Kamboja, KP2MI Siap Dampingi
Menurut penelepon, uang Rp3,5 juta diminta sebagai ganti biaya ganti kafan sebanyak Rp1,5 juta dan penggantian peti Rp2 juta. Penelepon mengaku peti harus diganti karena jenazah dalam keadaan basah.
Yuni menyampaikan, keluarga memutuskan untuk tidak membayar permintaan tersebut karena merasa janggal.
“Jelas janggal, tidak pernah ada jenazah dalam kondisi basah, memangnya keluar dari es? Saya tidak tahu siapa yang memanfaatkan kesedihan orang,” kata Yuni dikutip Kompas.com.
Biaya pemulangan jenazah Rizal Sampurna dilaporkan telah ditanggung perusahaan tempatnya bekerja. Pemulangan Rizal disebut memakan biaya sebesar 7.800 dolar AS dari Kamboja hingga ke Bandara Juanda Sidoarjo.
Sebagai informasi, Rizal Sampurna bekerja di Kamboja sebagai admin penipuan daring atau online scam. Kabar meninggalnya Rizal diterima oleh KBRI Phnom Penh pada 17 Maret lalu.
KBRI Phnom Penh pun menindaklanjuti lapran tersebut dengan mengirim nota diplomatik ke pemerintah Kamboja. KBRI meminta pihak berwenang mencari perusahaan yang mempekerjakan mendiang dan menuntut pertanggungjawaban.
Baca Juga: Kemlu Pulangkan Jenazah Rizal Sampurna, WNI Korban TPPO di Kamboja
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.