BENGKULU, KOMPAS.TV – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, berencana melibatkan TNI, Polri, dan Kejaksaan untuk mendidik anak-anak sekolah yang dinilai bermasalah di daerahnya.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Jumat (2/5/2025), meski melibatkan TNI-Polri, pendekatan yang dilakukan oleh Helmi sedikit berbeda dengan yang diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Diktahui, Dedi Muyadi telah memulai program pengiriman siswa bermasalah ke barak dan melibatkan TNI-Polri untuk membina mereka.
Baca Juga: Pemprov Bengkulu Siapkan Rp1,3 Miliar untuk Festival Tabut 2025 di Sport Center Pantai Panjang
Menurut Helmi, Pemprov Bengkulu mengusung konsep berbasis keagamaan, yakni para siswa tersebut akan dibina di rumah ibadah sesuai agama masing-masing.
"Kalau dia Islam di masjid, kalau Kristen di gereja, Hindu dan Buddha di rumah ibadah masing-masing," kata Helmi melalui telepon, Jumat (2/5/2025).
Nantinya, kata Helmi, saat mereka menjalani pembinaan di rumah ibadah, para siswa itu akan dibekali materi hukum dan kepemimpinan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan Kejaksaan. "Agar anak-anak tahu risiko bila melanggar hukum," ujarnya.
Ia menyebut pelibatan TNI dalam program itu adalah untuk memberikan pelatihan disiplin, seperti baris-berbaris dan materi kedisiplinan lainnya.
Para tokoh agama juga bakal dilibatkan untuk memberikan motivasi, penguatan, dan ajaran untuk taat beragama.
Menurutnya, program semacam itu bukan hal baru bagi dirinya, sebab saat menjabat Wali Kota Bengkulu, ia sudah menerapkan metode serupa.
"Selama jadi wali kota, kegiatan seperti ini sering kami lakukan. Selama tiga hari, anak-anak itu digembleng," tuturnya.
Helmi kemudian mengisahkan pengalamannya saat menjabat wali kota. Saat itu, ada orang tua siswa yang kewalahan menghadapi anaknya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.