JAKARTA, KOMPAS.TV - Belasan siswa di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan usai menyantap hidangan dari program makan bergizi gratis (MBG).
Hingga Kamis (1/5/2025) malam, sebanyak 19 siswa dirawat di akibat dugaan keracuanan tersebut.
"Sampai malam ini, pasien pelajar dengan gejala sama mual, muntah, pusing, dan buang air besar terus menerus sudah 19 orang," kata Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Setelah Cianjur, Ratusan Siswa SMP di Bandung Alami Keracunan usai Santap MBG, Begini Kronologinya
Menurut penjelasannya, para pasien mendapatkan perawatan infus dan penetralisir racun.
Sementara itu, dilansir dari Tribun Jabar, Hani Hariri menjelaskan para siswa yang keracunan mengalami gejala mual hingga buang air besa (BAB) berkali-kali.
"Informasinya tidak hanya siswa SMP, bahkan ada SD juga," ungkapnya.
Ia mengatakan, para siswa mulai merasakan gejala mual pada Kamis pagi.
"Informasi gejala datangnya sejak pagi pukul 10 pagi," ungkapnya.
Pengakuan Siswa yang Alami Keracunan
Salah satu siswa SMP di Tasikmalaya bernama Riska yang turut dirawat di Puskesmas Rajapolah mengatakan dirinya mengalami keracunan usai menyantap makanan MBG disekolahnya.
Menurut penjelasannya, paket MBG di sekolahnya berisi daging, tahu goreng, sayuran yang dimasak dan buah anggur.
Ia menduga sayur dalam paket tersebut sudah basi dan menjadi penyebab dirinya mengalami keracunan.
Baca Juga: Wamendagri Tegaskan MBG Harus Higienis dan Bernutrisi
"Kayaknya dari labu-labunya, sayurnya. Rasanya basi. Tapi, kami menyantap saja di sekolah, soalnya senang dapat pembagian MBG. Ehh, malah jadi keracunan," ucapnya, Kamis.
"Setelah makan MBG, kami pulang, baru malam harinya di grup orangtua, teman-teman saya sama pada mual, mules, pusing, buang air besar berkali-kali dan ada yang muntah-muntah," jelasnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.com/Tribun Jabar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.