SERANG, KOMPAS.TV - Dua anggota TNI Angkatan Darat diduga terlibat dalam pengeroyokan warga berinisial FA (29), di Serang, Banten.
Akibat pengeroyokan, korban kemudian meninggal dunia.
Bagaimana fakta-fakta kasus ini?
Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana mengonfirmasi keterlibatan dua anggota TNI dalam pengeroyokan warga di Serang.
"Memang benar ada dua Anggota dari Korem 064/Maulana Yusuf bersama-sama dengan rekan-rekan sipilnya yang diduga terlibat dalam tindak pidana pengeroyokan terhadap masyarakat sipil," tuturnya, Sabtu (19/4/2025), via Tribunnews.
Ia menyatakan, kedua anggota yang diduga terlibat pengeroyokan sudah ditahan di Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/4 Serang.
Selain itu, kasus ini sedang dalam penyelidikan petugas Denpom.
"Saat ini petugas kami dari Denpom III/4 Serang sedang bekerja, dan sama sama kita tunggu hasilnya perkembangan lebih lanjut mengenai kejadian ini akan kami sampaikan," tambahnya.
Baca Juga: Diduga Aniaya Pramugari Wings Air, Anggota DPRD Sumut Dilaporkan ke Polisi
Kdispenad Brigjen Wahyu mewakili institusi TNI menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini.
"Mewakili institusi saya menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang diduga melibatkan oknum anggota TNI AD dan merugikan warga masyarakat sipil," ujarnya.
Dilansir Kompas.com, berdasar keterangan Kepala Reskrim Polresta Serang Kota Kompol Salahudin, ada empat orang tersangka dalam kasus pengeroyokan ini.
Keempatnya adalah warga sipil berinisial MS (24) dan JH (34), serta dua oknum anggota TNI.
Kedua tersangka warga sipil diamankan di rutan Mapolresta Serang Kota, sementara tersangka oknum anggota TNI diamankan di Denpom Serang.
Baca Juga: Polisi Geledah Rumah Tersangka Pengeroyokan yang Tewaskan Juru Parkir Minimarket di Bandung
Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Selasa (15/4/2025). Peristiwa ini diduga berawal dari kesalahpahaman dengan teman korban.
Saat kejadian, korban melerai pertengkaran, tetapi justru menjadi sasaran kekerasan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Tribunnews.com, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.