Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem: Waspada Longsor dan Banjir di 14 Kecamatan Wilayah Temanggung

Kompas.tv - 22 Januari 2025, 19:31 WIB
peringatan-dini-cuaca-ekstrem-waspada-longsor-dan-banjir-di-14-kecamatan-wilayah-temanggung
Foto Ilustrasi. Salah satu rumah kuno berarsitektur oriental di Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang dikenal dengan nama rumah Marga Tjiong. (Sumber: Kompas TV/Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Vyara Lestari

TEMANGGUNG, KOMPAS.TV - Sebagai upaya mitigasi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memberikan peringatan dini kepada masyarakat di 14 kecamatan yang dianggap berisiko tinggi terhadap bencana longsor dan banjir. 

Peringatan ini muncul di tengah musim hujan yang telah melanda wilayah tersebut dengan intensitas yang bervariasi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, menjelaskan bahwa data prakiraan cuaca dari BMKG menunjukkan musim hujan telah dimulai sejak September 2024, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada Februari 2025.

"Jadi di bulan Februari 2025 ada peningkatan curah hujan 40 persen dari biasanya," kata Totok di Temanggung, Rabu.

Baca Juga: Presiden Prabowo Apresiasi Kinerja Menteri hingga Bahas Pemangkasan Anggaran Perjalanan Dinas

Totok menyebutkan sejumlah kecamatan yang tergolong rawan banjir dan longsor, seperti Bejen, Gemawang, Kaloran, Tretep, Pringsurat, Wonoboyo, dan Kledung. Intensitas hujan yang meningkat di beberapa wilayah menjadi salah satu faktor utama yang perlu diwaspadai.

"Jadi hujannya itu sekarang sudah merata, tetapi setiap wilayah berbeda intensitasnya, di wilayah sana deras, tetapi di wilayah sini sedang atau bahkan gerimis," tambahnya.

BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana untuk mulai bersiaga sejak dini. Langkah ini mencakup kemampuan membaca kondisi cuaca dan memahami potensi bencana di masing-masing wilayah, sehingga warga dapat mengambil langkah evakuasi ketika kondisi darurat terjadi.

"Termasuk masyarakat bisa mengevakuasi diri dan menyelamatkan keluarga serta benda berharga saat kondisi darurat terjadi," ujar Totok dikutip dari Antara.

BPBD berharap, dengan adanya kesiapsiagaan yang lebih baik, risiko korban jiwa dan kerugian harta benda dapat diminimalkan.

Baca Juga: [FULL] Misterius, Pengamat Intelejen Ungkap Analisa-Penyebab Kematian Purnawirawan TNI di Laut


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x