KOMPAS.TV – Curah hujan yang masih tinggi di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah, mempersulit proses evakuasi terhadap para korban longsor yang terjadi di daerah itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi, mengatakan selain tingginya curah hujan, kendala juga disebabkan akses menuju titik longsor tertimbun tanah.
“Untuk ke depannya yang masih tertimbun tanah lebih dalam, kami berharap ada dukungan dari alat berat, tetapi proses untuk mencapainya tidaklah mudah,” ucapnya, Selasa (21/1/2025), dikutip Tribunnews.com.
“Terlebih lagi, di lokasi yang terendam, terdapat juga banjir, sehingga penyelesaiannya harus dilakukan secara bertahap,” imbuhnya.
Baca Juga: Update Penanganan Korban Luka Akibat Bencana Tanah Longsor di Pekalongan
Ia menambahkan, saat ini tim gabungan dari relawan, Basarnas, hingga petugas BPBD Jateng masih melakukan pencarian para korban.
“Kita tetap melakukan pencarian, karena waktunya tidak panjang, kita kejar-kejaran dengan cuaca, tidak bisa saling menunggu,” tegasnya.
Sementara itu, relawan PMI, Eko Purwanto, menyatakan hal yang hampir sama. Menurutnya, proses evakuasi memakan waktu cukup lama karena kendaraan roda empat tak dapat mencapai titik longsor.
"Informasi mengenai korban yang hilang masih simpang siur, kami terus berkoordinasi untuk mendapatkan kepastian," jelasnya saat diwawancarai jurnalis KompasTV.
Diketahui, longsor yang terjadi pada Senin (20/1) kemarin menimbun dua rumah serta sejumlah kendaraan.
Baca Juga: Terbaru! Petugas Catat Korban Tewas Bencana Longsor di Pekalongan 17 Orang
Berdasarkan data terkini hingga Selasa (21/1) petang, jumlah korban tewas akibat peristiwa tanah longsor itu mencapai 17 orang.
Berikut identitas korban tewas longsor Pekalongan:
1. Revalina (perempuan) 19 tahun warga Sipetung
2. Suyati (perempuan) warga Tlogohendro
3. Kiki Pramudita (laki-laki) 23 tahun warga Garung, Desa Yosorejo
4. Sutar (49) warga Tlogopakis
5. Riyanto (laki-laki) 50 tahun, warga Yosorejo
6. Ayat (27) warga Desa Kasimpar
Sumber : tribunnews.com, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.