Kompas TV regional jawa timur

Heboh Hujan Es Landa Sidoarjo Jawa Timur, Ini Penyebab dan Tanda-Tandanya Menurut BMKG

Kompas.tv - 5 November 2024, 08:59 WIB
heboh-hujan-es-landa-sidoarjo-jawa-timur-ini-penyebab-dan-tanda-tandanya-menurut-bmkg
Ilustrasi hujan es. BMKG memberi penjalasan soal penyebab terjadinya hujan es. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menjelaskan penyebab hujan es yang melanda Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (4/11/2024)

Tidak hanya hujan es, BMKG melaporkan bencana angin kencang yang menyebabkan banyak pohon dan tiang listrik tumbang juga terjadi di Sidoarjo.

"Hujan yang mengguyur wilayah Surabaya dan Sidoarjo mulai pukul 12.08 WIB telah menyebabkan hujan es di wilayah Sidoarjo, tepatnya di Desa Sambisari Agung. Kec. Taman. Fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal regional yang significant," tulis BMKG Juanda melalui akun Instagram @infobmkgjuanda, Senin (4/11).

Selain itu, hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memilik dimensi menjulang tinggi.

Awan tersebut menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es dengan ukuran yang cukup besar.

Baca Juga: Ada Siklon Tropis Yinxing, BMKG Jelaskan Dampaknya di Indonesia, Waspada Hujan Lebat di Wilayah Ini

BMKG Juanda meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem di awal musim hujan dan musim pancaroba ini. Selain itu, agar selalu memperbarui informasi cuaca dengan mengakses situs resmi BMKG.

Tanda-Tanda Akan Hujan Es

Hujan es merupakan fenomena cuaca yang sering terjadi di beberapa daerah saat peralihan musim. Fenomena ini ditandai dengan turunnya butiran es yang disertai hujan deras, petir, dan angin kencang dalam waktu singkat.

Masih dikutip dari laman BMKG, hujan es terjadi ketika kondisi atmosfer tidak stabil sehingga memicu pertumbuhan awan konvektif seperti Cumulonimbus yang menjulang tinggi.

Di dalam awan ini, butiran air membeku karena suhu puncak awan yang sangat dingin, bahkan bisa mencapai di bawa -60 Celcius.

Ketika proses konveksi semakin kuat, butiran es yang terbentuk menjadi semakin besar. Saat udara tak lagi mampu menahan berat butiran es tersebut, es mulai turun ke permukaan. Jika suhu permukaan cukup dingin, butiran es ini tidak mencair dan jatuh sebagai hujan es.

Baca Juga: BMKG Sebut Awal Musim Hujan Tiba, 38 Wilayah Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 11 November 2024

Berikut tanda-tanda akan turun hujan es.

1. Satu hari sebelumnnya, udara pada malam hingga pagi hari terasa panas dan gerah karena radiasi matahari cukup kuat.

2. Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih bertumpuk-tumpuk)

3. Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus (Cb)

4. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar kita,

5. Dahan atau ranting pohon bergoyang cepat.

6. Hujan deras datang secara tiba-tiba dapat disertai angin kencang




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Travel

Apakah Anak-Anak Boleh Naik Gunung?

10 Desember 2024, 02:00 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x