Kompas TV regional peristiwa

Massa Ngamuk Rusak Rumah 2 Remaja yang Culik dan Bunuh Bocah SD di Makassar

Kompas.tv - 11 Januari 2023, 22:35 WIB
massa-ngamuk-rusak-rumah-2-remaja-yang-culik-dan-bunuh-bocah-sd-di-makassar
Ratusan massa yang geram terhadap pelaku penculikan dan pembunuhan bocah 11 tahun, AD (17) dan MF (14) langsung mendatangi rumah dan melakukan pengrusakan, Selasa (10/1/2023). (Sumber: KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

Adapun jasad korban Fadli Sadewa ditemukan di kawasan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Kombes Budhi mengungkapkan, dua remaja AD dan MF nekat menculik dan membunuh Fadli karena tergiur keuntungan setelah melihat iklan di internet tentang penjualan organ tubuh manusia.

Dari situlah, mereka kemudian merencanakan penculikan terhadap Fadli Sadewa. Modusnya, korban diajak pergi dengan diming-imingi uang sebesar Rp50 ribu.

Baca Juga: 2 Remaja Makassar Pembunuh Bocah SD Kebingungan Cari Pembeli Organ Manusia, Akhirnya Korban Dibuang

Setelah berhasil membawa korbn, kedua pelaku AD dan MF lantas membunuh korban Fadli Sadewa dengan cara dianiaya berulang kali di sebuah rumah yang sat itu dalam kondisi kosong.

"Korban meninggal karena dicekik dan dibenturkan (ke dinding secara berulang),” kata Kombes Budhi saat merilis kasus tersebut di Makassar pada Selasa (10/1/2023).

Namun, setelah menghabisi nyawa Fadli, kedua pelaku malah kebingungan. Sebab, berdasarkan pengakuan kedua tersangka, mereka belum pernah bertemu dengan orang yang menjanjikan uang dari hasil pembelian organ tubuh manusia tersebut.

Mereka, kata Budhi, hanya mendapatkan informasi di internet mengenai keuntungan menjual organ tubuh manusia, lalu terputus. 

Selain itu, kedua pelaku juga belum memastikan siapa pembelinya, sehingga mereka malah kebingungan sendiri ketika korban meninggal.

Baca Juga: Tergiur Iklan di Internet, Dua Remaja Makassar Culik dan Bunuh Bocah SD untuk Dijual Organ Tubuhnya

"Dia (kedua tersangka) bingung mau diapain ini barang (tubuh korban), akhirnya dibuang,” ujar Kombes Budhi.

“Kita belum mendalami (organ apa dijual), jelas ini baru pengetahuan yang pendek saja, sehingga langkah pelaku pendek juga. Tubuh korban masih lengkap karena pelaku kebingungan, akhirnya jenazahnya dibuang.”


 



Sumber : Kompas TV/Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x