Kompas TV regional sosial

Bersikukuh Mundur dari Jabatan Ketua DPRD Lumajang, Anang: Saya Tidak mau Mewariskan Malu pada Anak

Kompas.tv - 13 September 2022, 17:37 WIB
bersikukuh-mundur-dari-jabatan-ketua-dprd-lumajang-anang-saya-tidak-mau-mewariskan-malu-pada-anak
Ketua DPRD Lumajang Anang Ahmad Syaifuddin, bersikukuh mundur dari jabatannya. Salah satu alasannya adalah tidak mau mewariskan malu pada anak-anaknya. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

KOMPAS.TV – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, Anang Ahmad Syaifuddin, bersikukuh mundur dari jabatannya. Salah satu alasannya adalah tidak mau mewariskan malu pada anak-anaknya.

Pernyataan Ahmad tersebut disampaikan dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (13/9/2022).

Ahmad mengatakan, ada dua alasan dirinya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Lumajang karena tidak hafal lafal Pancasila.

Pertama, ia ingin menjaga marwah DPRD. Sedangkan yang kedua, ia tidak ingin mewariskan rasa malu kepada anak-anaknya.

“Saya tidak bisa membayangkan, karena jejak digital itu kan tidak bisa dihapus.”

Baca Juga: Ketua DPRD Lumajang Mundur dari Jabatannya Setelah Viral Tidak Hafal Pancasila!

“Kalau 10 tahun yang akan datang, kemudian anak saya melihat video saya yang viral karena tidak mampu melafalkan teks Pancasila, itu berarti saya mewariskan rasa malu pada anak-anak saya,” urainya.

Anang menjelaskan, apa pun kondisi dirinya saat melafalkan Pancasila, faktanya, di video yang beredar dirinya tidak hafal Pancasila.

“Itu yang hari ini beredar dan berkembang di masyarakat. Itu kan bagian beban bagi saya. Yang jelas faktanya saya memang tidak hafal Pancasila waktu itu.”

Ia menambahkan, pengunduran dirinya itu merupakan bagian dari konsekuensi dirinya selaku Ketua DPRD.

Jika anak atau istrinya yang tidah hafal lafal Pancasila, lanjutnya, mungkin itu merupakan hal yang wajar. Tetapi tidak untuk seorang Ketua DPRD.

“Tapi ini terjadi pada saya yang Ketua DPRD. Saya pikir, masa lembaga DPRD yang terhormat kemudian dipimpin oleh seseorang yang tidak hafal Pancasila.”


“Itu sangat saya jaga. Maka marwah DPRD, marwah kelembagaan, itu yang saya jaga,” kata dia.

Terlebih, lanjut dia, dirinya dididik sebagi seorang santri dan kader Nahdlatul Ulama, yang di lingkungan itu kecintaan pada PBNU, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan UUD 1945 selalu didakwahkan.

Ia meminta maaf pada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar.

Baca Juga: Bupati Lumajang Sesalkan Mundurnya Ketua DPRD Yang Tak Hafal Pancasila

“Karena dengan ketidakhafalan saya melafalkan Pancasila menjadi sesuatu yang bisa jadi mengurangi elektabilitas partai kami.”

“Sebagai penebus dari semua itu, kami mengundurkan diri dari Ketua DPRD,” kata dia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x