Kompas TV regional kriminal

Dengar Teriakan Minta Tolong tapi Tak Digubris, Ternyata Bocah 11 Tahun Dimutilasi di Ladang

Kompas.tv - 3 Maret 2022, 18:48 WIB
dengar-teriakan-minta-tolong-tapi-tak-digubris-ternyata-bocah-11-tahun-dimutilasi-di-ladang
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan (Sumber: Pixabay)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

LAMPUNG TIMUR, KOMPAS.TV - Seorang bocah 11 tahun berinisial RP menjadi korban mutilasi. Insiden mengerikan itu terjadi di Dusun Subing Jaya, Desa Rajabasa Lama, Labuhan Ratu, Lampung Timur.

Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution mengatakan polisi telah menangkap tersangka berinisial HA dibantu oleh warga setempat pada Rabu (2/3/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Tangis Keluarga Pecah Mengiringi Pemakaman Jenazah Korban Mutilasi di Bekasi

"Tersangka ditangkap tidak jauh dari lokasi kurang lebih 100 meter dari tempat kejadian," kata Zaky di Lampung Timur, Kamis (3/3/2022).

Zaky menjelaskan, penangkapan HA dilakukan karena membunuh bocah belasan tahun dengan cara dimutilasi bagian kepala dan jari kakinya.

Zaky menuturkan, insiden pembunuhan tersebut terjadi pada 2 Maret 2022 sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, korban berangkat menuju ladang untuk mengambil durian. 

Sesampainya di ladang, korban sempat bertemu dengan rekannya yang bernama Tama. Namun, keduanya akhirnya berpisah karena beda ladang.

Baca Juga: Jack The Ripper, Penjahat Mutilasi Paling Misterius di Dunia

"Saat bertemu di ladang, keduanya terpisah lantaran berbeda ladang," ujar Zaky.

Zaky menyebutkan, setelah keduanya terpisah, pada sekitar pukul 04.30 WIB, rekan korban mendengar suara teriakan minta tolong yang berasal dari arah korban.

"Namun, rekan korban tidak mencari sumber suara tersebut lantaran kondisinya yang masih gelap," ujar Zaky.

Lalu, sekitar pukul 06.00 WIB, saat rekan korban hendak pulang ke rumahnya, di tengah perjalanan dia melihat ada noda darah di ladang tempatnya melintas.

Rekan korban kemudian mencoba menelusuri darah tersebut. Betapa kagetnya dia ketika menemukan sebuah jari jempol kaki tergeletak di ladang tersebut.

Baca Juga: Jika Terbukti Pembunuhan Berencana, Ketiga Pelaku Mutilasi di Bekasi Akan Dijerat Hukuman Mati

"Tidak jauh dari penemuan jempol kaki tersebut, dirinya menemukan sesosok mayat tanpa kepala," katanya.

Melihat adanya mayat tersebut, Zaky menambahkan, sontak dirinya langsung berlari ke kampung dan memberitahukan kepada warga setempat. 

Tidak lama kemudian, warga setempat melaporkan penemuan mayat tanpa kepala itu ke Polsek Labuhan Ratu.

Setelah mendapat laporan itu, kata Zaky, sekitar pukul 09.00 WIB Tim Inafis Polres Lampung Timur tiba di lokasi kejadian untuk mengidentifikasi korban mutilasi.

Baca Juga: Buronan Kasus Mutilasi di Bekasi Akhirnya Ditangkap, Ternyata Sembunyi di Rumahnya

"Pada saat korban mutilasi hendak dievakuasi, tiba-tiba warga melihat seorang laki-laki keluar dari dalam ladang sambil membawa sebilah pisau milik korban,” ucap Zaky. 

“Kemudian warga langsung mencurigai laki-laki tersebut sebagai pelaku mutilasi dan langsung melakukan upaya penangkapan bersama dengan anggota Polsek Labuhan Ratu.”

Saat ini, kata Zaky, tersangka telah berada di Polres Lampung Timur untuk dilakukan pengembangan lebih dalam. Sementara jenazah korban telah berada di RSUD Sukadana untuk dilakukan identifikasi.

"Kami masih kembangkan untuk mengetahui motif dari tersangka," kata dia.

Baca Juga: Duh, Prancis Ternyata Salah Tangkap Tersangka Pembunuhan dan Mutilasi Khashoggi

 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x