Kompas TV nasional peristiwa

Musim Kemarau Mulai Tiba, BMKG Sebut Hujan Lebat Masih Mengintai Sejumlah Wilayah, Ada di Mana Saja?

Kompas.tv - 13 Juni 2025, 04:55 WIB
musim-kemarau-mulai-tiba-bmkg-sebut-hujan-lebat-masih-mengintai-sejumlah-wilayah-ada-di-mana-saja
Foto ilustrasi hujan deras atau hujan lebat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, periode 13–19 Juni 2025.
(Sumber: Kompas.tv/Vyara)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Musim kemarau secara bertahap mulai tiba di sejumlah wilayah Indonesia. Namun, hujan lebat hingga ekstrem masih berpotensi terjadi di berbagai daerah, terutama akibat dinamika atmosfer yang masih aktif.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, periode 13–19 Juni 2025.

Menurut analisis BMKG, baru sekitar 15 persen zona musim (ZOM) di Indonesia yang telah benar-benar memasuki musim kemarau. Sementara itu, hujan intensitas tinggi masih tercatat di berbagai wilayah.

"Meskipun secara umum potensi hujan berkurang, beberapa wilayah masih menunjukkan aktivitas hujan yang cukup signifikan akibat pengaruh sejumlah dinamika atmosfer yang masih aktif," tulis BMKG dalam rilis yang diterbitkan Kamis (12/6/2025).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Besok di Jabodetabek 13-14 Juni 2025, BMKG Prediksi Bogor Hujan Sedang

Cuaca Ekstrem Masih Terjadi

Beberapa catatan menunjukkan hujan sangat lebat hingga ekstrem terjadi pada 6–10 Juni 2025. Di antaranya, tercatat hujan ekstrem sebesar 158 mm/hari di Stasiun Meteorologi Kuffar, Maluku, serta hujan sangat lebat sebesar 125 mm/hari di Stasiun Rahadi Oesman, Kalimantan Barat.

Fenomena ini dipicu oleh berbagai dinamika atmosfer aktif, termasuk keberadaan Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer (Kelvin, Rossby, Low Frequency), serta suhu muka laut yang hangat di berbagai perairan Indonesia. 

Selain itu, intrusi udara kering dari selatan dan peningkatan kecepatan angin permukaan memperkuat potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Pihak BMKG juga memantau keberadaan Siklon Tropis Wutip di Laut China Selatan timur Vietnam. Siklon ini menarik massa udara dari wilayah Indonesia bagian barat, sehingga mengurangi potensi hujan di kawasan tersebut. 

Di sisi lain, Indeks Monsun Australia yang menguat juga mendorong aliran udara kering ke wilayah selatan Indonesia seperti Jawa bagian selatan, Bali, dan Nusa Tenggara.

Meski demikian, beberapa wilayah masih berpotensi mengalami hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi (>150 mm/dasarian), seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah.

Prakiraan Cuaca Sepekan ke Depan

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x