JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah masih akan berpotensi hujan pada sepekan ke depan atau 10-16 Juni 2025.
Menurut pemutakhiran prediksi awal musim kemarau 2025, BMKG memprediksi musim kemarau di wilayah Indonesia terjadi pada bulan April hingga Juni 2025.
Wilayah Nusa Tenggara Timur diprediksi mengalami musim kemarau paling awal.
Puncak musim kemarau umumnya tetap diprediksi terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2025.
Durasi musim kemarau diperkirakan lebih pendek di sebagian besar wilayah, meskipun sebagian kecil wilayah mengalami durasi lebih panjang dari normal.
Pada sepekan ke depan, Indeks Monsun Australia diprediksi menguat, yang mengindikasikan aliran udara kering dari Australia memasuki wilayah Indonesia dan dapat menyebabkan pengurangan hujan khususnya di wilayah Indonesia bagian Selatan.
Hal ini juga mengindikasikan terjadinya perluasan wilayah yang memasuki musim kemarau pada pekan kedua bulan Juni.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Besok 10-11 Juni 2025, Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin
Dilansir laman bmkg.go.id, sejumlah fenomena atmosfer diprediksi akan mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
Aktifnya gelombang ekuator seperti gelombang Kelvin, Low Frequency, dan Equatorial Rossby, adanya bibit siklon tropis 92W, serta sirkulasi siklonik meningkatkan peluang terbentuknya awan-awan konvektif di beberapa wilayah.
Di sisi lain, labilitas atmosfer skala lokal, baik dari interaksi angin darat/laut maupun dari faktor geografis lainnya, turut memperkuat proses konvektif di wilayah selatan Indonesia.
Faktor–faktor tersebut, diperkuat dengan kondisi atmosfer yang relatif basah, dinamika tropis dan topografi di masing–masing wilayah, dapat menyebabkan hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat pada siang hingga sore hari yang disertai kilat/petir yang tidak merata dengan waktu singkat.
Mengingat atmosfer bersifat sangat dinamis, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, meskipun beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.