Projo Pastikan Budi Arie Siap Bersaksi di Persidangan Kasus Judol: Sebagai Warga Negara yang Baik

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, memastikan Budi Arie Setiadi siap bersaksi dalam kasus judi online di pengadilan jika diperlukan.

Hal tersebut disampaikan Handoko dalam Dialog Sapa Indonesia Pagi KompasTV dengan tema Menteri Budi Arie Terseret Perkara Judi “Online”, Selasa (20/5/2025).

“Pasti siap lah, sebagai warga negara yang baik, pasti Budi Arie siap untuk membantu semua proses hukum yang berjalan,” ucap Handoko.

Meskipun, Handoko meyakini Budi Arie Setiadi tidak menerima aliran dana atau komisi dari perlindungan situs judi online. Sebab menurut Handoko, Budi Arie justru menerima tugas besar dari Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) Arie untuk memberantas judi online.

Baca Juga: DPR Dorong Kemenag dan Kemenkes Aktif Koordinasi dengan Arab Saudi soal Infeksi Virus MERS-CoV

“Kami yakin itu, dari selama ini kasus berkembang, Budi Arie tidak terlibat karena kami posisinya justru sebaliknya,” ucap Handoko.

“Ketika Budi Arie diminta Pak Jokowi untuk menjadi Menteri Kominfo, waktu itu tugas besarnya adalah memberantas judi online yang saat itu sudah sedemikian marak dan dinilai sangat mengganggu bagi kehidupan ekonomi maupun sosial masyarakat kita, terutama di kalangan bawah,” lanjutnya.

Atas dasar itu, Handoko menyayangkan pernyataan yang disampaikan oleh para terdakwa dan menyudutkan Budi Arie Setiadi.

“Itulah justru sayangnya kemudian berkembang mereka menyebut-nyebut nama Budi Arie, meski tidak tahu motif mereka membuat kesepakatan itu kenapa,” ujar Handoko.

Dari pernyataan Handoko, kemudian Jurnalis KompasTV mengkonfirmasi apakah keterangan yang disampaikan oleh para terdakwa adalah palsu.

Baca Juga: Wamendagri Sebut Pendanaan Parpol oleh APBN Harus Dipahami Utuh: Lihat Studi Banyak Negara

“Saya tidak tahu bahwa palsu atau tidak, yang jelas mereka bersepakat, kalau mereka bersepakat mungkin benar, saya nggak tahu, tapi Budi Arie sebagai orang yang dalam kesepakatan itu dialokasikan 50% katanya dan faktanya tidak tahu, dan mereka juga tidak memberitahu ke Budi Arie dan Budi Arie juga tidak menerima apa-apa,” jawab Handoko.

Oleh karena itu, kata Handoko, Projo berharap persidangan judi online segera menemukan titik terang siapa saja yang terlibat. Di samping, Handoko berharap perlawanan terhadap judi online terus diperkuat.

“Bahwa perlawanan terhadap judi online ini nggak boleh kendor,” ucap Handoko.