JAKARTA, KOMPAS.TV - Menanggapi rencana demonstrasi pengemudi ojek online (ojol) di sejumlah titik di Jakarta, seperti Istana Merdeka, Gedung Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI, hari ini, Selasa (20/5/2025), Polda Metro Jaya mengerahkan ribuan personel untuk pengamanan.
"Untuk personel dikerahkan sebanyak 2.554 personel gabungan pada sejumlah titik lokasi unjuk rasa," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Selasa, via Antara.
Menurutnya, personel yang akan disiagakan terdiri atas unsur Polda Metro Jaya sebanyak 1.913 personel, Polres Metro Jakarta Pusat 230 personel, TNI 320 personel, dan Pemda DKI Jakarta 91 personel.
Ade Ary menyebut, pengamanan akan disebar di empat sektor utama. Sebanyak 1.080 personel dikerahkan di area Monas Utara dan Selatan, 285 personel di area Bundaran HI dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sekitar 989 personel di area DPR/MPR RI, dan 200 personel dari Ditlantas di sektor pengaturan lalu lintas.
Dia mengimbau warga DKI Jakarta serta pengguna jalan untuk menghindari tiga lokasi yang diperkirakan akan menjadi titik keramaian, meliputi Monas, Bundaran HI, Kemenhub, dan Gedung DPR/MPR RI selama aksi berlangsung.
Ia juga menyampaikan imbauan kepada para peserta demo yang akan melaksanakan aksi hari ini.
"Tidak membawa benda-benda yang membahayakan keselamatan umum, menghindari tindakan provokatif dan menjaga ketertiban di lokasi unjuk rasa dan juga menghargai petugas di lapangan yang menjalankan tugas pengamanan," ujarnya.
Ia berharap, dengan kerja sama yang baik masyarakat, peserta unjuk rasa, dan aparat keamanan, seluruh rangkaian kegiatan aksi dapat berlangsung aman, tertib, dan kondusif.
Baca Juga: Istana Respons soal Wacana Aksi Demo Ojol, Siap Dengarkan Aspirasi
Diberitakan Kompas.tv, pengemudi ojol yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia akan menggelar aksi besar-besaran hari ini di tiga titik di Jakarta, termasuk Istana Merdeka, Gedung Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI.
Menurut keterangan Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono, salah satu tuntutan mereka adalah penurunan potongan biaya aplikasi.
“Besok aksi kami di tiga titik itu menuntut 10 persen potongan biaya dari pihak aplikasi,” terang Igun, Senin (19/5/2025), dalam keterangan yang diterima Kompas.tv.
Dia mengatakan pemotongan biaya oleh aplikator telah lama menimbulkan keresahan pengemudi ojol. Dia menambahkan, aplikator diduga tidak mematuhi aturan pemerintah terkait potongan maksimal 20 persen.
"Kita meminta taati saja regulasi yang ada, tapi malah kami makin ditekan. Sekarang kami menuntut menjadi 10 persen,” ujar Igun.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, Antara, Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.