Kompas TV nasional humaniora

Kemenag: Penempatan Jemaah di Mekkah Berdasarkan Syarikah untuk Permudah saat Puncak Haji

Kompas.tv - 17 Mei 2025, 00:40 WIB
kemenag-penempatan-jemaah-di-mekkah-berdasarkan-syarikah-untuk-permudah-saat-puncak-haji
Ilustrasi. Kementerian Agama menyatakan, penempatan Jemaah haji di Mekkah dengan skema Syarikah dilakukan agar proses mobilisasi dan layanan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berjalan optimal. (Sumber: setkab.go.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

MEKKAH, KOMPAS.TV - Pihak Kementerian Agama menyatakan, penempatan Jemaah haji di Mekkah dengan skema Syarikah dilakukan agar proses mobilisasi dan layanan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berjalan optimal.

Syarikah adalah perusahaan asal Arab Saudi yang memiliki otoritas dalam mengatur pelayanan haji.

Sehingga skema penempatan jemaah haji Indonesia di Makkah yang dilakukan bukan lagi berbasis kelompok terbang (kloter).

Tujuannya, memudahkan pengendalian dan memperjelas koordinasi di lapangan, serta memastikan jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan optimal dan tertata.

Baca Juga: Nenek 107 Tahun Asal Lampung Jadi Perhatian di Madinah, Semangat Beribadah Haji

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi mengatakan, pada penyelenggaran ibadah haji 1446 H, ada delapan Syarikah yang melayani jemaah haji Indonesia.

Yaitu Al-Bait Guest yang melayani 35.977 jemaah, Rakeen Mashariq (35.090), Sana Mashariq (32.570), Rehlat & Manafea (34.802), Alrifadah (20.317), Rawaf Mina (17.636), MCDC (15.645), dan Rifad (11.283).

“Penempatan jemaah berbasis Syarikah di Makkah pada tahun ini, sangat urgent dan penting untuk menyukseskan layanan jemaah saat puncak haji di Armuzna. Penempatan jemaah haji Indonesia di Makkah berbasis syarikah mempertimbangkan proses pergerakan dan layanan kepada jemaah saat di Armuzna,” kata Muchlis M Hanafi di Madinah, Kamis (15/5/2025).

Ia menjelaskan, jemaah haji Indonesia diberangkatkan dalam dua gelombang. Gelombang pertama, jemaah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Di Madinah, penempatan jemaah dilakukan tetap berbasis kelompok terbang atau kloter.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Perketat Pengecekan Visa Haji, Akan Berlakukan Denda Hingga Rp440 Juta

“Pemberangkatan jemaah dari Madinah ke Makkah dikelompokkan berbasis Syarikah. Ketika akan pulang ke tanah air, mereka akan dikembalikan pada kloter awal saat berangkat,” terang Muchlis seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenag. 

Kemudian untuk jemaah haji yang berangkat pada gelombang kedua, mereka akan mendarat di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah.

Dari bandara, jemaah diberangkatkan dengan bus berdasarkan Syarikah sesuai basis penempatan hotel di Makkah.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber :




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x