JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP PDI Perjuangan atau PDI-P Ganjar Pranowo merespons isu munculnya "matahari kembar" dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto harus segera membereskan isu tersebut, sehingga kinerja pemerintahan bisa berjalan optimal.
“Dan kalau toh asumsi-asumsi atau narasi-narasi ada saya kira presiden segera harus ambil alih,” kata Ganjar di Jakarta, Sabtu (26/4/2025), dikutip dari kanal YouTube KompasTV.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Tanggapi Soal Isu Matahari Kembar: Presiden Prabowo Harus Segera Ambil Alih!
Menurut dia, adanya penyebutan bos oleh menteri yang duduk di Kabinet Merah Putih kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dinilai kurang pas bila dikatakan oleh seorang pejabat negara.
“Orang menyebut bos, ya saya kira itu kelakar karena pengusaha yang menyebutnya terbiasa seperti itu,” ujar Ganjar.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta agar kunjungan sejumlah menteri ke kediaman Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tidak dikaitkan dengan isu 'matahari kembar'.
Dia membantah adanya 'matahari kembar' dan menilai kunjungan sejumlah menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto ke rumah Jokowi sebagai sesuatu yang wajar.
“Oh enggak ada lah itu. Kalaupun mohon maaf ya, ada para menteri yang sowan silahturahmi kepada Bapak Presiden Jokowi, saya kira itu wajar-wajar saja,” kata Prasetyo, Senin (21/4).
Baca Juga: SBY Sebut Tidak Boleh Ada Matahari Kembar, Pakar: Secara Etis Pernah Dialami | ROSI
Sebab, kata dia, Jokowi merupakan presiden atau kepala negara selama dua periode.
“Sebagai Presiden, sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan yang menjabat dua periode, ya dalam suasana Lebaran kan wajar-wajar saja bersilahturahmi,” ucap Prasetyo.
“Enggak, sama sekali tidak (ada matahari kembar). Karena bagi beliau, semangatnya kan silaturohmi, jadi tolong juga lah, jangan kemudian diasosiasikan ini ada menteri yang silahim kepada Bapak Presiden Jokowi, kemudian dianggap ada matahari kembar, jangan begitu. Semangatnya sih tidak seperti itu, kita meyakini enggak seperti itu,” lanjut Prasetyo Hadi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.