JAKARTA, KOMPAS.TV- Mantan Gubernur Lemhanas yang kini menjabat Kepala Badan Riset dan Analisa Kebijakan PDI Perjuangan Andi Widjajanto mengaku tidak memahami kalkulasi politik dibalik penugasan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.
“Saya tidak memahami pertimbangannya, juga tidak terlalu memahami apakah ini ada kalkulasi politik di belakangnya,” kata Andi merespons kabar Presiden Prabowo Subianto mengutus Jokowi untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, Sabtu (26/4/2025).
Baca Juga: Mengenal Mendiang Bunda Iffet: Perempuan Tangguh yang Bikin Slank Bersih Narkoba dan Terus Berkarya
Menurut Andi, mungkin baru kali ini ada seorang presiden yang masih menjabat tetapi mengutus mantan presiden untuk hadir di acara kenegaraan.
“Saya tidak tahu pertimbangannya apa ya. Mungkin baru sekali ini Pak Presiden mengutus mantan Presiden dalam tugas kenegaraan,” ucap dia. Dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.
“Jadi, tidak mengirim misalnya menteri yang relevan, tidak mengirim misalnya menteri agama. Jika ketika Paus berkunjung ke sini, ada interaksi-interaksi personal yang sangat berbeda,” lanjutnya.
Baca Juga: Megawati Usulkan Ada Konferensi Asia Afrika Jilid II: Bahas Kondisi Global dan Palestina
Sebagai informasi, Presiden ke-7 RI, Jokowi menjadi salah satu utusan khusus Presiden Prabowo untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus. Selain Presiden Jokowi, Presiden Prabowo mengutus Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, mantan Menteri ESDM Ignatius Jonan, dan Menteri HAM Natalius Pigai ke Vatikan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.