Milad ke-23 PKS, Aboe Bakar Alhabsyi: Kami Tidak Sekadar Bicara, tapi Terus Bergerak

BANDUNG, KOMPAS.TV –  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyebut partainya hadir bukan hanya dengan janji, melainkan solusi.

Aboe Bakar menyampaikan pernyataan itu dalam perayaan hari jadi ke-23 PKS di kawasan Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Minggu (20/4/2025).

"(Milad) ke23 tahun ini adalah bukti bahwa PKS hadir dengan solusi, bukan hanya janji," ujarnya dalam pidatonya, seperti dikutip Tribunnews.com.

Milad ke-23 PKS mengusung tema "Kokoh Melayani, Konsisten Mengabdi".

Aboe Bakar juga menyampaikan, usia 23 tahun adalah tonggak penting bagi partai dalam memperkuat konsolidasi serta merefleksikan perjalanan panjang pengabdian kepada rakyat.

"Milad ke-23 ini menjadi momentum konsolidasi dan refleksi atas kontribusi nyata PKS kepada bangsa. Kami tidak sekadar bicara, tapi terus bergerak," katanya dalam pidato bertajuk “Kokoh Melayani, Konsisten Mengabdi”.

Baca Juga: Analisis Adi Prayitno soal Pertemuan Dasco & Elit PKS hingga Isu Prabowo-Jokowi 'Matahari Kembar'

Ia juga menyebut PKS tak hanya tampil menjelang pemilihan umum (pemilu), tetapi hadir di tengah-tengah rakyat dalam setiap denyut kehidupan mereka.

Menurutnya, PKS sebagai partai yang mengusung nilai-nilai keislaman, keadilan sosial, dan pelayanan umat, telah bekerja nyata baik di jalur parlemen maupun di tengah masyarakat.

Aksi nyata yang dilakukan, kata dia, antara lain menyalurkan bantuan kemanusiaan, memperjuangkan hak-hak buruh dan petani, mendampingi UMKM, hingga aktif dalam pendidikan dan layanan sosial.

Sementara di legislatif, kata dia, PKS terus mengawal kebijakan publik agar berpihak kepada rakyat kecil.

PKS juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap optimistis menghadapi tantangan zaman.

"Milad ke-23 ini bukan sekadar selebrasi. Ini penegasan komitmen kami untuk terus mengabdi hingga akhir. PKS hadir untuk Indonesia yang hakiki," tuturnya.

Baca Juga: Ramai Menteri Sowan ke Rumah Jokowi, PKS: Menteri Perlu Diingatkan Bahaya 'Matahari Kembar'