Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Jokowi dan tiga pihak lainnya digugat atas dugaan ijazah palsu.
Tiga pihak lain yang juga digugat bersama Jokowi meliputi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta, Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Surakarta, serta UGM.
Penggugat merupakan advokat dan konsultan hukum pada kantor Tim Pengacara Tolak Ijazah Palsu Usaha Gapunya Malu (TIPU UGM).
Dalam gugatannya, Tim Pengacara TIPU UGM menyebut, ketika mendaftar sebagai calon Wali kota Surakarta, Jokowi mengaku sebagai lulusan SMA Negeri 6 Surakarta.
Sedangkan, kata mereka, pada buku alumni UGM tahun 1985, tertulis bahwa Jokowi lulusan SMA Negeri 6 Yogyakarta.
Mereka menambahkan, pada saat itu, sekolah dengan nama SMA Negeri 6 Surakarta, belum terbentuk.
Menurut data yang mereka peroleh, Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) baru berubah nama menjadi SMA Negeri 6 Surakarta, pada 9 Agustus 1985.
Sedangkan di tahun yang sama, menurut mereka, Jokowi sudah lulus dan wisuda dari Fakultas Kehutanan UGM.
Selain itu, kata mereka, Jokowi mengaku mendapat gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM jurusan Teknologi Kayu.
Padahal, imbuh mereka, sejak berdirinya Fakultas Kehutanan UGM sampai hari ini, tidak pernah ada jurusan Teknologi Kayu.
Baca Juga: PN Surakarta Jadwalkan Sidang Perdana Gugatan Ijazah Palsu Jokowi pada 24 April Mendatang
Menanggapi dugaan ijazah palsu, kuasa hukum Jokowi memberikan bantahan.
"Kami sampaikan dengan tegas tuduhan-tuduhan mengenai ijazah palsu Bapak Joko Widodo adalah tidak benar dan itu sangat menyesatkan," kata kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025), dikutip Kompas.com.
Ia juga menyebut berdasarkan asas hukum, pihak yang mendalilkan atau menuduh, berkewajiban membuktikan tuduhan mereka.
"Ayo kita putar, kembali kepada asas-asas hukum itu bahwa siapa pun yang mendalilkan, siapa pun yang menuduh, dialah yang membuktikan," katanya.
Yakup juga menyatakan tim kuasa hukum Jokowi hanya akan menunjukkan ijazah asli Jokowi jika diminta secara hukum.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.