Kompas TV nasional politik

Politikus PDI-P Sebut Jokowi Terkesan Menutup Diri: Secara Psikologis Itu Orang yang Bersalah

Kompas.tv - 28 Maret 2025, 19:30 WIB
politikus-pdi-p-sebut-jokowi-terkesan-menutup-diri-secara-psikologis-itu-orang-yang-bersalah
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guntur Romli, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (9/1/2025) (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Mohammad Guntur Romli, berpendapat Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi terkesan menutup diri dari para pendahulunya, khususnya Megawati Soekarnoputri karena merasa bersalah.

Guntur menyampaikan pendapat itu sebagai tanggapan atas pernyataan Jokowi yang meragukan presiden dari masa ke masa bisa berkumpul bersama.

“Jokowi terkesan menutup diri karena secara psikologis itu orang yang bersalah dan tidak mau mengakui kesalahannya, dan tidak mau minta maaf,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/3/2025).

Baca Juga: Rencana Bertemunya 4 Presiden Indonesia, Jokowi: Ya Bisa Saja, Tetapi Kelihatannya Tak Mungkin

Ia juga menilai pernyataan Jokowi muncul karena merasa memiliki kesalahan fatal yang berakibat pemecatan sebagai kader PDI-P.

“Karena Jokowi merasa kesalahannya sangat fatal, sehingga harus dipecat dari PDI-P,” kata Romli.

“Pelanggaran kepada Konstitusi, UU dan AD/ART Partai, merusak demokrasi dan supremasi hukum demi kepentingan anak dan keluarga dia, serta pengkhianatan terhadap Partai,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, lanjut Romli, Jokowi enggan bertemu secara langsung dalam satu forum dengan Megawati selaku Presiden ke-5 RI.

“Sedangkan Ibu Megawati itu tidak ada masalah personal dengan Jokowi. Belum apa-apa Jokowi sudah menutup diri karena merasa bersalah dan berkhianat ke Ibu Megawati,” tudingnya.

“Waktu dulu Jokowi dimaki-maki Jokodok, Ibu Megawati sampai membela dan menangin, enggak tega karena makian itu keterlaluan,” ungkit Romli.

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Jokowi menyambut positif pertemuan anak-anak para Presiden RI untuk merayakan hari ulang tahun putra Presiden RI Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, pada Sabtu (22/3) malam.

Momen tersebut dibagikan oleh anak Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, dalam unggahan sejumlah foto di media sosial.

Annisa Pohan selaku istri dari Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY), menantu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengunggah momen tersebut.

Dalam unggahan itu, tampak Guruh Soekarnoputra (salah satu putra Presiden pertama RI Soekarno), Siti Hediati Haryadi alias Titiek (anak Presiden ke-2 RI Soeharto), dan Ilham Akbar Habibie (anak Presiden ke-3 RI BJ Habibie), serta Yenny Wahid (anak Presiden ke-4 Gus Dur).

Terlihat juga Puan Maharani (anak Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri), AHY, dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas (anak Presiden ke-6 RI SBY), serta Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep (anak Presiden ke-7 RI Joko Widodo).

Baca Juga: Apa Makna Pertemuan Presiden Prabowo dan Jokowi saat Buka Puasa Bersama di Istana?

“Ya positif, bagus. Putra-putri presiden, rukun-rukun, bagus. Tapi belum tentu orang tuanya," kata Jokowi di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (27/3).

Saat ditanya mengenai apakah ada rencana pertemuan antara Presiden sebelumnya dengan Prabowo Subianto, Jokowi mengaku ragu dengan rencana tersebut.

"Ya, bisa saja. Tapi kelihatannya kok enggak mungkin," kata Jokowi.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas.com, Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x