JAKARTA, KOMPAS.TV – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad menceritakan kedekatannya dengan mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Abraham, dirinya pernah sangat dekat dengan Jokowi. Bahkan dirinya sempat menghadiri pernikahan anak Jokowi, Kaesang Pangarep, di Solo, Jawa Tengah.
“Sangat dekat. Saking sangat dekatnya, terakhir saya masih menghadiri pernikahannya Kaesang di Solo,” kata Abraham, Selasa (4/2/2025), dikutip dari tayangan kanal Youtube Kompas TV.
“Kenapa saya harus menghadiri? Supaya saya memperlihatkan kepada publik bahwa saya tidak ada masalah dengan Jokowi,” lanjut Abraham.
Baca Juga: Mantan Ketua KPK Abraham Samad Laporkan Dugaan Korupsi PSN PIK 2 dan Pagar Laut ke KPK
Saat ditanya mengenai awal kedekatannya dengan Jokowi, Abraham mengaku dirinya bukan dekat secara personal.
Kedekatannya, kata Abraham, berawal saat KPK memiliki program perbaikan tata kelola pemerintah kabupaten/kota, maupun provinsi.
“Sebenarnya begini, dekatnya bukan dekat secara personal karena sudah lama kenal. Dulu waktu Pak Jokowi masih di Solo, ada program KPK. Dulu kan KPK punya program ke daerah-daerah untuk perbaikan tata kelola pemerintahan kota, kabupaten, dan provinsi,” bebernya.
“Kira-kira di situlah, kemudian berlanjut ketika jadi gubernur di Jakarta, karena waktu itu kan semua media bahkan Kompas sangat tertarik degan figur Pak Jokowi,” imbuhnya.
Abraham juga menjawab pertanyaan mengenai komentarnya yang kritis berkaitan dengan penegakan hukum di Indonesia.
Menurutnya, seorang teman yang baik adalah teman yang mengingatkan jika temannya melakukan sesuatu yang buruk.
“Itu kan ada falsafah mengatakan bahwa teman yang baik itu adalah teman yang akan menyampaikan sesuatu yang buruk yang kita lakukan,” ujarnya.
“Kalau teman yang tidak baik itu keburukan yang kita lakukan tidak disampaikan, dibiarkan saja, supaya tergelincir terlalu jauh,” tuturnya.
Baca Juga: Abraham Samad soal Dugaan Korupsi PSN di PIK 2: Ini Unsur-Unsurnya Mudah Dibuktikan
Ia menegaskan, dirinya akan terus mengambil peran untuk mengkritisi jalannya pemerintahan jika tidak dilaksanakan dengan baik.
“Jadi saya akan mengambil peran, saya akan mengkritisi terus. Jadi siapa pun, walaupun dia bukan Jokowi, posisi saya akan mengkritisi jalannya pemerintahan,” kata dia.
“Kalau pemerintahan jelek, akan saya kritisi, siapa pun nanti,” tegasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.