Kompas TV nasional politik

Kaesang Ketum PSI (IV-Habis): Selebritasi dan Aroma Politik Dinasti

Kompas.tv - 1 Oktober 2023, 11:05 WIB
kaesang-ketum-psi-iv-habis-selebritasi-dan-aroma-politik-dinasti
Momen Panembahan Al Nahyan Nasution memakai singlet saat acara resepsi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. (Sumber: Twitter)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Naiknya Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sebagian pihak menilainya bagian dari selebritasi politik dan politik dinasti.

Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai bahwa penetapan Kaesang merupakan fenomena selebritisasi politik.

"Ini fenomena selebritisasi politik, di mana sosok Kaesang yang sebelumnya kita kenal sebagai tokoh yang populer punya banyak influence (pengaruh), anak presiden juga, luar biasa dimanfaatkan oleh partai politik untuk menggaet sebagai daya magnetik, mesin suara partai," kata Nyarwi kepada KOMPAS.TV, Senin (25/9/2023).

Baca Juga: Butet Kertaredjasa: Pernikahan Kaesang dan Erina Jadi Inspirasi untuk Hentikan Konflik Antaretnik

Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies ini pun mengatakan, PSI mendapatkan sosok brand ambassador (duta merek) yang potensial untuk berlaga dalam pemilihan umum legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Bahkan, sambung Nyarwi, penetapan Kaesang sebagai Ketum juga bisa mewarnai arah gerak PSI dalam pemilu presiden (Pilpres) 2024.

Meski partai non-parlemen, kata dia, tokoh-tokoh di PSI kerap menyampaikan opini yang bisa memengaruhi publik.

Di sisi lain, fenomena Kaesang mendorong publik berspekulasi tentang dinasti politik Presiden Jokowi.

"Dinasti politik makin mengemuka, sebenarnya ini bukan barang baru juga. Banyak kok kalau kita cek di arena Pileg (pemilu legislatif -red) itu juga banyak relasi-relasi keluarga yang di sana, indikasi dinasti politiknya banyak sekali, baik satu partai maupun lintas partai," jelasnya.

Akan tetapi, sambung Nyarwi, publik menyoroti Kaesang karena merupakan anak bungsu orang nomor satu di Indonesia.

"Ini menjadi concern banyak orang, karena biasanya di sejumlah literatur dinasti politik itu disebutkan, bahwa dinasti politik itu punya kelebihan yaitu playing field, tempat bermain dalam arena, termasuk arena politik," terangnya.



Sumber : Kompas TV

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.


BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.