Kompas TV nasional rumah pemilu

Jusuf Wanandi Prediksi Pilpres 2024 Diikuti 2 Pasangan Capres dan Cawapres

Kompas.tv - 26 Mei 2023, 07:10 WIB
jusuf-wanandi-prediksi-pilpres-2024-diikuti-2-pasangan-capres-dan-cawapres
Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (25/6/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilihan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 diprediksi hanya dua pasangan calon.

Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi menilai situasi politik yang berkembang sekarang, terutama dorongan untuk membentuk koalisi besar bertujuan agar pasangan calon presiden dan wakil presiden di 2024 hanya ada dua pasang calon. 

Begitu juga dengan Presiden Jokowi yang akan berusaha agar paslon presiden dan wakil di Pilpres 2024 hanya ada dua pasangan. 

Sebab menurut Jusuf, sangat sulit untuk memperkirakan kemenangan jika ada tiga pasangan calon yang bertarung di Pilpres 2024. 

Baca Juga: Arah Dukungan Pilpres Disorot, Jokowi Panggil Prabowo ke Istana Bogor!

Jusuf berkaca dari Pilkada DKI Jakarta 2017 yang memunculkan tiga pasangan calon dan salah satunya harus kalah di putaran pertama. 

Padahal saat itu banyak yang memperkirakan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebagai petahana bisa memenangkan Pilkada DKI. 

Karena ada tiga pasang calon gubernur dan wakil, maka kemenangan Basuki-Djarot harus diuji kembali di putaran kedua dan berujung kekalahan. 

"Maka itu saya kira koalisi pendukung keberlanjutan pemerintahan Jokowi ini tidak akan membiarkan lebih dari dua pasangan capres dan cawapres. Karena terlalu banyak risiko," ujar Jusuf di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (25/5/2023). 

Baca Juga: Litbang Kompas: 70,1 Persen Publik Puas terhadap Kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin

"Saya kira di Pilpres 2024 akan ada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden," sambung Jusuf. 

Jusuf menilai partai pendukung pemerintah di luar Partai Nasdem akan tetap bersama untuk melanjutkan pemerintahan.

Ia meragukan bahwa akan ada partai koalisi pemerintah bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

"Pengaruh istana (Jokowi) masih sangat kuat, jangan kira istana tidak bisa mencegah itu," ujarnya. 

Baca Juga: Gibran dan Ganjar Bahas Rencana Dukungan Relawan Secara Tertutup di Solo

Arah Dukungan Jokowi

Lebih lanjut Jusuf menilai dukungan Jokowi pasti jatuh ke Ganjar Pranowo, bukan ke kandidat capres lainnya. 

Namun Jokowi tidak mau menyatakan secara langsung dukungannya kepada Ganjar untuk menjaga kebijakan dan program yang sudah dibuat bisa dilanjutkan oleh presiden selanjutnya siapa pun yang terpilih. 

Di sisi lain sikap Jokowi memberi dukungan ke Prabowo Subianto maupun ke Airlangga Hartarto hanya sebatas mencari pengganti Ganjar. 

Baca Juga: Survei Litbang Kompas, jika Hanya 2 Calon yang Ikut Pilpres 2024, Ini Pemenangnya

"Sebagai politisi yang baik tentu dia (Jokowi) tidak mau tergesa-gesa. Dia harus terbuka pada segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Tetapi mengenai soal Ganjar ini dia sangat kuat mendukungnya," ujar Jusuf.  


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x