Kompas TV nasional update

Anak dan Istri Tewas dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Marsian: Habis Semua

Kompas.tv - 5 Maret 2023, 07:07 WIB
anak-dan-istri-tewas-dalam-kebakaran-depo-pertamina-plumpang-marsian-habis-semua
Marsian (52), salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, kehilangan anak dan istrinya dalam insiden kebakaran pada Jumat (3/3/2023) tersebut. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Marsian (52), salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, kehilangan anak dan istrinya dalam insiden kebakaran pada Jumat (3/3/2023) tersebut.

Kesedihan mendalam yang dirasakan Marsian tercermin saat dirinya bercerita bahwa semua yang ia miliki telah habis dilalap api.

"Enggak, enggak bawa apa-apa saya. Orang sudah habis semua, sudah kebakaran rumahnya, sudah habis," ungkap Marsian, Kamis (4/3) malam dilansir dari Kompas.com.

Saat kebakaran di Plumpang terjadi, Marsian sedang berada di Bekasi, Jawa Barat tempat ia bekerja serabutan selama ini.

Ia mengaku panik saat anak bungsunya mengabarkan lewat telepon sambil menangis bahwa telah terjadi ledakan di dekat rumah mereka.

"Anak saya yang bontot nelepon. Saya angkat, nangis anak saya, 'pulang pak, pulang pak. (Depo) Pertamina kebakaran'. Saya masih jauh kan di Bekasi. Panik saya," kenangnya.

Saat itu juga, Marsian langsung bergegas pulang. Saat tiba di lokasi, ia tak bisa melihat bangunan rumahnya yang dulu berdiri kokoh di Jalan Melayu, RT 06/01 Kelurahan Rawa Badak Selatan Kecamatan Koja, Jakarta Utara itu.

Baca Juga: 22 Orang Dilaporkan Masih Hilang Pasca Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Pasalnya, rumah pemberian mertua Marsian tersebut telah hancur akibat ledakan dan kebakaran di Depo Pertamina Plumpang malam itu.

Ia mengaku telah lebih dari 20 tahun tinggal di rumah itu bersama keluarga kecilnya.

"Kalau (tinggal) di sana mah agak lama sih. Dari tahun 2002 kalau tidak salah. Jadi mertua sudah enggak ada, almarhum. Saya disuruh tempati sama almarhum," kata Marsian.

Ia mengetahui anaknya yang bernama Fahrul Hidayatullah meninggal dunia usai jenazah laki-laki usia 28 tahun itu berhasil diidentifikasi tim inafis di Rumah Sakit (RS) Polri Bhayangkari pada Kamis (4/3).

Kepala Pusat Inafis (Kapusinafis) Polri Brigjen Mashudi menjelaskan, almarhum Fahrul Hidayatullah dan satu korban lain, Muhammad Bukhori (41) dapat dikenali melalui sidik jari jenazah.

"Dari kedua yang disampaikan tadi yang berhasil diidentifikasi melalui sidik jari," terang Mashudi dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (4/3).

Baca Juga: Heru Budi Bilang Pemprov Jakarta Telah Siap Sedia Tangani Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sementara itu, Marsian masih menunggu hasil identifikasi tim inafis terkait jenazah istrinya yang masih belum bisa dikenali.

Ia pun berharap pihak Pertamina memberikan bantuan atas peristiwa kebakaran di Koja yang telah menelan belasan nyawa itu. Bahkan, ia mengaku tak ingin tinggal di lokasi yang sama apabila ada pilihan lain.

"Ya kalau ada pilihan lain mah pindah kalau ada pilihan lain. Ngeri. Sudah dua kali jalan (kejadian) soalnya," ujar Marsian.

Hingga Sabtu (4/3) malam, RS Polri, Kramat Jati telah menerima 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpung. Dua jenazah telah berhasil dikenali, sementara jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.

Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto menyatakan, proses identifikasi korban meninggal dunia dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang akan terus berlangsung hingga dua pekan. 

Dia pun meminta doa agar proses identifikasi berjalan lancar dan jenazah bisa diserahkan kepada keluarga. 

"Lima sampai 14 hari (ke depan), doakan," Hariyanto, Sabtu (4/3).


Ia menambahkan, pihaknya membutuhkan waktu dalam mencocokan data jenazah dengan pihak keluarga. Menurutnya, proses tesebut harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.

"Kan prinsipnya identifikasi ini adalah kehati-hatian. Identifikasi ini memang luar biasa harus sesuai dan benar," terang Hariyanto.

"Ini kan mencocokan ya, jadi kalau yang dicocokkan belum ketemu ya belum bisa nyambung, belum bisa kami rilis," imbuhnya. 

Hariyanto mengungkapkan, hingga Sabtu malam sudah ada 10 keluarga yang telah memberikan sampel untuk nantinya dicocokan dengan jenazah.

Baca Juga: Anjing Pelacak Terjun ke Lapangan Cari Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x