JAKARTA, KOMPAS.TV - Semua orang boleh jadi pernah mengalami mimpi buruk.
Meskipun merupakan hal lumrah, tetapi mimpi buruk dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman, memicu keringat dingin atau jantung berdebar.
Tidak jarang, mimpi buruk juga memengaruhi kualitas tidur dan keseharian seseorang.
Mimpi buruk disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi psikologis hingga kebiasaan sehari-hari.
Melansir laman Sleep Faoundation, berikut penyebab mimpi buruk:
Baca Juga: Mengenal Nightmare Disorder, Bukan Sekadar Mimpi Buruk
1. Stres berlebihan
Saat kita mengalami stres, tubuh kita melepaskan hormon kortisol yang berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan dan energi.
Namun, jika stres berkelanjutan, hormon kortisol yang berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur kita.
Hal ini bisa menyebabkan kita lebih sering mengalami fase Rapid Eye Movement (REM) yang merupakan fase tidur di mana mimpi paling sering terjadi.
Selain itu, pikiran yang terus-menerus dipenuhi oleh kekhawatiran dan masalah saat kita stres dapat membuat otak kita terus bekerja bahkan saat tidur.
Pikiran-pikiran negatif ini kemudian diproses oleh otak menjadi mimpi buruk.
2. PTSD
PTSD atau post-traumatic stress disorder merupakan salah satu kondisi medis yang paling sering menjadi penyebab mimpi buruk.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.