JAKARTA, KOMPAS.TV- Kelumpuhan tidur atau kerap disebut sebagai ketindihan merupakan salah satu jenis gangguan tidur yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk bergerak atau berbicara saat berada dalam masa transisi antara terjaga dan tidur. Kondisi ini disebut juga dengan sleep paralysis.
Kondisi ini kerap menyebabkan ketakutan, bahkan disertai halusinasi. Tak heran jika "ketindihan" sering dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Kondisi kelumpuhan tidur dapat dijelaskan secara ilmiah. Melansir laman Very Well Mind, ditandai dengan ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh mana pun, termasuk mata, anggota badan, dan kepala.
Baca Juga: Viral Program Tidur Siang di Sekolah, Ini 5 Manfaatnya untuk Anak
Bahkan, muncul halusinasi pendengaran atau melihat bayangan seram. Perasaan takut tersebut juga bisa ditambah dengan detak jantung meningkat, ada sensai bergetar atau seperti kesemutan, serta sesak napas.
Kelumpuhan tidur diklasifikasikan sebagai gangguan tidur-bangun yang berhubungan dengan fase tidur REM (rapid eye movement). Selama tidur REM, tubuh secara alami lumpuh untuk mencegah kita mewujudkan mimpi.
Jika proses ini terganggu karena alasan apa pun, hal itu dapat menyebabkan episode kelumpuhan tidur. Ketidaksinkronan antara otak dan tubuh selama fase tidur REM pada akhirnya memicu ketindihan.
Pemicunya bisa karena stres, kelelahan, obat-obatan tertentu, atau perubahan pola tidur.
Jenis Kelumpuhan Tidur
Ada dua jenis kelumpuhan tidur, yaitu isolated sleep paralysis (ISP) dan recurrent isolated sleep paralysis (RISP). ISP adalah episode tunggal kelumpuhan tidur, biasanya disebabkan oleh pola tidur yang tidak teratur atau tingkat stres yang tinggi.
Kondisi ini tidak terkait dengan gangguan medis dan bisa diatasi dengan mengubah pola tidur. Sebaliknya dengan RISP yang dicirikan dengan beberapa episode kelumpuhan tidur pada periode tertentu.
Jenis kelumpuhan tidur ini sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti depresi atau kecemasan, serta obat-obatan tertentu. Sleep paralysis dapat menjadi tanda dari gangguan tidur lain jika terjadi berulang kali.
Cara Mengatasi Kelumpuhan Tidur
Sleep paralysis adalah kondisi yang tidak memerlukan penanganan medis dan dapat membaik seiring waktu. Cara menghindari sleep paralysis dapat dilakukan dengan menerapkan kebiasaan tidur yang baik, seperti berikut:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.