Kompas TV lifestyle tren

4 Juni Hari Internasional Anak Tak Berdosa Korban Agresi, Ini Sejarahnya

Kompas.tv - 4 Juni 2023, 07:00 WIB
4-juni-hari-internasional-anak-tak-berdosa-korban-agresi-ini-sejarahnya
Ilustrasi. Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi (International Day of Innocent Children Victims of Aggression) yang diperingati 4 Juni (Sumber: United Nations)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tidak banyak orang mengetahui bahwa setiap tanggal 4 Juni diperingati sebagai Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi atau Hari Anak Korban Perang (International Day of Innocent Children Victims of Aggression).

Tujuan diperingati Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi adalah untuk mengakui rasa sakit yang diderita oleh anak-anak di seluruh dunia yang menjadi korban kekerasan fisik, mental dan emosional selama peperangan.

Meskipun di negara yang tak berkonflik sekalipun, Hari Anak Korban Perang ini juga penting untuk mengingat kembali sekaligus mencegah kekerasan pada anak.

Baca Juga: KPAID Cirebon Dapat Laporan Kekerasan Anak Oleh Ibu Angkat, Korban Alami Luka di Seluruh Tubuh!

Sejarah Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi

Melansir National Today (4/6/2023), Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Agustus 1982.

Saat itu, negara-negara anggota PBB mengakui pentingnya dampak konflik bersenjata pada anak-anak dan perlunya tindakan yang diambil dan peningkatan kesadaran.

Majelis mengadopsi Resolusi 51/77 tentang hak-hak Anak, yang dibuat dari upaya-upaya berkelanjutan untuk melindungi hak-hak anak dalam konflik.

Hal yang melatarbelakangi penetapan Hari Anak Korban Perang adalah perjuangan anak-anak Palestina dan Lebanon sebagai korban Perang Lebanon 1982.

Majelis Umum PBB terkejut pada sejumlah besar anak-anak Palestina dan Lebanon yang tidak bersalah yang menjadi korban tindakan agresi Israel.

PBB juga menyoroti peningkatan kekerasan terhadap anak di zona konflik hingga 250 juta anak di negara yang terkena dampak konflik berada dalam kondisi rentan.

PBB menyadari bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi hak-hak anak-anak ini dan menyoroti penderitaan mereka.


 



Sumber : United Nations, National Today

BERITA LAINNYA



Close Ads x