Kompas TV kolom opini

Sala della Conciliazione

Kompas.tv - 12 Februari 2025, 05:05 WIB
sala-della-conciliazione
Istana Apostolik Lateran (Sumber: Trias Kuncahyono)

Oleh: Trias Kuncahyono

Inilah perjalanan bersejarah kami para duta besar dari berbagai negara yang diakreditasi Takhta Suci. Banyak yang ikut. Tapi, saya tidak tahu persis berapa jumlahnya.

Yang pasti, hingga tahun 2025 ini, Takhta Suci menjalin hubungan diplomatik dengan 185 negara–termasuk dengan Indonesia dan organisasi internasional (vaticanarm.com). Sebagai gambaran, saat ini PBB beranggotakan 193 negara (ask.un.org). Tentu tidak semua duta besar hadir.

Dikatakan bersejarah karena hari itu, Jumat 10 Mei 2024, kami diundang untuk menengok “palungan” Negara Kota Vatikan. Palungan itu, dulu namanya “Sala dei Pontifici”, Aula Kepausan; yang kemudian hingga kini bernama, ”Sala della Conciliazione”, Aula Rekonsiliasi. Aula itu ada di Istana Apostolik Lateran. Di “Sala della Conciliazione”, 96 tahun lalu, sejarah Negara Kota Vatikan dimulai.

***

Ini adalah sebuah perjalanan melalui sejarah Gereja, di mana seni dan iman terjalin sedemikian rupa sehingga berhasil menularkan keajaiban, kebijaksanaan, dan keindahan kepada generasi yang berbeda. Tak pelak lagi, kompleks Istana Kepausan Lateran menjadi tempat ekspresi iman, budaya, dan keindahan.

Istana ini, memang indah. Kami melintasi sejumlah aula dan ruangan yang megah, diselimuti suasana yang melampaui waktu. Kami juga merasakan secara langsung perpaduan harmonis antara seni sakral dan kemegahan arsitektur. 

Dinding-dindingnya dihiasi lukisan dinding yang indah, mosaik yang rumit, dan pahatan yang luar biasa. Langit-langitnya pun berhiaskan fresko yang juga indah.

Masing-masing bagian menceritakan kisah iman, ungkapan iman, dan pengabdian selama berabad-abad. Keanggunan dekorasi Renaisans dan Barok, dipadukan dengan kekhidmatan ruang sakralnya, menciptakan lingkungan tempat bertemunya keilahian dan seni. Semua itu menggambarkan betapa hebatnya orang yang memiliki inspirasi, ide, semua lukisan itu dan yang kemudian mewujudkannya.

***

Selama sekitar seribu tahun para paus tinggal di sini, kompleks Istana Apostolik Lateran (sejak abad keempat hingga keempat-belas). Istana ini dibangun oleh kaisar Konstantinus I pada abad keempat.

Menurut catatan sejarah (palazzolateranense.com), kompleks tanah dan bangunan yang kemudian menjadi Istana Apostolik Lateran, dulunya milik keluarga Lateran. Lalu disumbangkan oleh Konstantinus kepada Paus Miltiades I.

Di dalam kompleks itu ada basilika, yakni Basilika St. Yohanes Lateran, yang indah. Diberi nama Basilika St. Yohanes untuk menghormati St. Yohanes Pembaptis dan St. Yohanes Rasul. Basilika ini diresmikan pada 9 November 318 oleh Paus Sylvester I (bertakhta 314 – 335).

Semula basilika bernama Basilika Juru Selamat Yang Mahakudus, namun kemudian disebut Santo Yohanes Lateran. Basilika ini menjadi satu-satunya basilika yang tidak dibangun di atas makam seorang martir, namun sebagai ex voto suscepto (persembahan nazar) atas rahmat yang diterima.

Tapi, ada enam paus yang dimakamkan di basilika ini (scross.co.za): Paus Alexander III (1100/1105 – 1181), Paus Sergius IV (meninggal 1012), Paus Clement XII Corsini (1652 – 1740), Paus Martin V (1369 – 1431); Paus Innocent III (1161 – 1216); dan Paus Leo XIII (1810 – 1903).

Istana Apostolik Lateran telah lama menjadi simbol warisan abadi dan otoritas spiritual Gereja. Istana ini adalah kediaman resmi gerejawi Paus (“Patriarchium”) dan pusat Takhta Suci. Kemudian kepausan dipindah ke Avignon (dalam pengungsian), Perancis (1309-1377). Setelah itu, kembali ke Roma, tetapi tidak Istana Apostolik Lateran melainkan Istana Apostolik Vatikan, hingga kini.

Di Lateran pula pada tahun 1300, Paus Bonifacius VIII mengumumkan Tahun Yubelium Pertama. Yang juga sangat penting adalah di Lateran pula ditandatangani Perjanjian Lateran.

***

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x