TEXAS, KOMPAS.TV — Sedikitnya 24 orang dilaporkan tewas akibat banjir bandang yang menerjang wilayah Texas Hill Country, Amerika Serikat, pada Jumat (4/7/2025) dini hari waktu setempat. Hingga Sabtu pagi, otoritas setempat masih melakukan pencarian terhadap sekitar dua lusin anak perempuan yang hilang setelah banjir meluluhlantakkan sebuah kamp musim panas di tepi Sungai Guadalupe.
Sheriff Kerr County, Larry Leitha, menyatakan bahwa antara 23 hingga 25 anak perempuan dari Camp Mystic, sebuah kamp musim panas Kristen yang populer di kawasan tersebut, belum ditemukan.
Kamp tersebut dilaporkan “hancur total” setelah air bah datang secara tiba-tiba di tengah malam.
Baca Juga: Banjir Bandang Texas Tewaskan 13 Orang, 23 Anak yang Ikut Perkemahan Hilang
“Helikopter mendarat dan mulai mengevakuasi orang-orang. Itu sangat menakutkan,” ujar Elinor Lester (13), salah satu penyintas yang berhasil dievakuasi dari kamp, dikutip dari Associated Press.
Menurut data dari National Weather Service (NWS), hujan deras hampir mencapai satu kaki (sekitar 30 cm) dalam waktu singkat memicu luapan besar dari Sungai Guadalupe.
Sebuah alat pengukur di Hunt mencatat kenaikan permukaan air hingga 22 kaki (6,7 meter) hanya dalam dua jam sebelum akhirnya gagal merekam akibat rusaknya perangkat.
“Kami memperkirakan hanya 3–6 inci hujan. Tidak ada yang memprediksi hujan sebesar ini,” kata Nim Kidd, Kepala Badan Penanggulangan Darurat Texas.
Banjir terjadi di tengah malam ketika banyak warga dan peserta kamp masih terlelap. Kondisi itu membuat evakuasi menjadi lebih sulit dan memperburuk jumlah korban.
Lebih dari 400 personel penyelamat diterjunkan untuk mengevakuasi korban dan mencari yang hilang. Wakil Gubernur Texas, Dan Patrick, menyebut bahwa sembilan tim penyelamat, 14 helikopter, dan 12 drone digunakan dalam operasi.
Hingga saat ini, sebanyak 237 orang berhasil diselamatkan, termasuk 167 melalui evakuasi udara.
“Air bergerak begitu cepat, Anda tidak akan menyadari bahayanya sampai sudah terlambat,” ujar Bob Fogarty, meteorolog dari NWS kantor Austin/San Antonio.
Baca Juga: Penampakan Pesawat Bomber Siluman B-2 AS Atraksi di Langit Gedung Putih
Di berbagai tempat, kisah-kisah dramatis dan mengharukan muncul dari para penyintas.
Erin Burgess, warga Ingram yang tinggal di dekat sungai, menceritakan saat dia dan putranya yang berusia 19 tahun bertahan dengan memeluk pohon selama lebih dari satu jam.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.