DOHA, KOMPAS.TV – Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, pangkalan militer terbesar milik Amerika Serikat di Timur Tengah, menjadi sasaran serangan rudal dari Iran pada Senin (23/6/2025) malam. Serangan ini merupakan bentuk pembalasan Iran atas serangan udara AS ke fasilitas nuklir mereka pada akhir pekan sebelumnya.
Meski satu dari belasan rudal dilaporkan menghantam area pangkalan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari pihak AS maupun Qatar.
Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) menyatakan bahwa sistem pertahanan kedua negara berhasil mencegat sebagian besar rudal tersebut.
Baca Juga: Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Tiga Negara Timur Tengah Bereaksi Keras
Presiden AS Donald Trump, melalui media sosial, menyebut bahwa “hampir tidak ada kerusakan yang terjadi” akibat serangan itu.
Dilansir dari Associated Press, Al Udeid merupakan pangkalan utama yang menjadi markas depan CENTCOM serta pusat kendali operasi udara gabungan (Combined Air Operations Center/CAOC) untuk seluruh kawasan Timur Tengah.
Pangkalan ini juga menjadi basis penting dalam operasi militer melawan ISIS di Irak dan Suriah beberapa tahun lalu.
Dibangun di tengah hamparan gurun sekitar 30 kilometer dari ibu kota Qatar, Doha, pangkalan ini menampung ribuan personel militer AS dan Qatar.
Pada puncak Perang Irak dan Afghanistan, jumlah tentara AS yang ditempatkan di Al Udeid mencapai sekitar 10.000 orang, menjadikannya yang terbesar di kawasan.
Hingga 2022, tercatat sekitar 8.000 pasukan AS masih berada di pangkalan tersebut. Selain itu, Al Udeid juga menampung berbagai armada pesawat tempur, pesawat pengintai, drone, hingga pesawat angkut logistik.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.