BAKU, KOMPAS.TV – Ahmad Hukam Mujtaba, mahasiswa asal Indonesia yang tengah menempuh studi di Iran, mengisahkan pengalaman mencekamnya akibat serangan Israel sebelum akhirnya dievakuasi pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ke Azerbaijan.
Israel meluncurkan serangan tanpa diprovokasi ke sejumlah kota di Iran, termasuk Ibu Kota Teheran, pada 13 Juni lalu. Beberapa jam kemudian, Iran membalas. Sejak saat itu, kedua pihak terus bertukar serangan.
Ahmad mengatakan serangan Israel menghantam titik yang hanya berjarak 3 kilometer dari asramanya. Hal itu membuat kondisi psikologisnya terguncang.
“Di wilayah kami, di asrama Ahlul Bayt International University lebih tepatnya, itu terdapat serangan. Di sekitar 3 km terdampak serangan dan itu menyebabkan psikologis kami terkena dan KBRI mengimbau agar mengevakuasi ke dalam Kedutaan Besar Republik Indonesia di Teheran,” ujarnya dalam program Kompas Petang, Sabtu (21/6/2025), dari Baku, Azerbaijan.
Ahmad merupakan satu dari puluhan mahasiswa Indonesia yang berhasil dievakuasi menyusul eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah yang dipicu serangan Israel.
Baca Juga: Perang Iran-Israel Berlanjut, Menlu Ungkap 97 WNI Berhasil Dievakuasi dari Iran via Jalur Darat
Menanggapi situasi yang memburuk, Kemlu RI langsung bergerak cepat. Melalui koordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Teheran, para WNI diminta berkumpul di titik temu sebelum diberangkatkan menuju perbatasan Iran–Azerbaijan.
“Skema evakuasi tersebut, itu semenjak H tanggal 20 hari Jumat bulan Juni 2025. Kami dievakuasi dari Teheran. Meeting point-nya itu dari KBRI menuju ke perbatasan Astana di Azerbaijan dan Iran. Kemudian setelah itu kami melanjutkan ke Kota Baku dan disambut oleh KBRI Baku dan tim Kemenlu,” ungkap Ahmad.
Ahmad mengungkapkan, selama perjalanan menuju Azerbaijan, semua kebutuhan dasar dipenuhi oleh pemerintah Indonesia. Transportasi menggunakan bus, sementara logistik seperti makanan dan minuman disiapkan secara menyeluruh.
“Untuk transportasi sendiri menggunakan bus dan selama perjalanan alhamdulillah, logistik, kemudian minuman, semua aman dan diakomodasi oleh Kemenlu dan KBRI Baku," katanya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.