MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak memakai senjata nuklir di Iran.
Spekulasi muncul bahwa AS berpotensi menggunakan senjata nuklir terhadap Iran.
Namun, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan jika langkah itu dilakukan akan berujung pada konsekuensi bencana.
Baca Juga: Netanyahu Diamuk Warga Israel gegara Sebut Berkorban Tunda Pernikahan Anak demi Perang Israel-Iran
Sebelumnya, jurnalis Fox News Jacqui Heinrich mengatakan bahwa Washington tak mengesampingkan penggunaan senjata nuklir taktis.
Senjata nuklir taktis itu diperkirakan bakal digunakan untuk menyerang situs pengayaan uranium bawah tanah Iran di Fordow.
Peskov pun memperingatkan jika hal itu sampai terjadi akan sangat berbahaya.
“Ada banyak spekulasi,” kata Peskov dilansir dari TASS, Jumat (20/6/2025).
“Akan menjadi perkembangan penuh bencana, namun itu ada banyak spekulasi sehingga pada kenyataannya, mustahil untuk mengomentari,” ujarnya.
Sebelumnya, The New York Times melaporkan, berdasarkan sumber dari komunitas intelijen AS, Iran mungkin bakal mulai mengembangkan senjata nuklir jika Washington menargetkan fasilitas Fordow.
Hal itu juga akan terjadi jika Israel membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Media tersebut mengungkapkan, intelijen AS meyakini bahwa Teheran belum membuat keputusan akhir tentang pembuatan bom nuklir.
Pada Maret, Direktur Intelijen Nasional AS Tulsi Gabbard, mengatakan bahwa badan intelijen AS tak melihat tanda-tanda Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir.
Ia menambahkan, berdasarkan datanya, Khamenei belum mengizinkan kembali program senjata nuklir yang ditangguhkan sejak 2003.
Gabbard menekankan bahwa komunitas intelijen AS memantau dengan seksama aktivitas nuklir Iran.
Baca Juga: Hizbullah Bela Iran, Menyebutnya Punya Hak Perkuat Program Nuklir dan Tunjukkan Kesetiaan
Gedung Putih pada Kamis (19/6/2026), mengungkapkan Presiden AS Donald Trump menegaskan akan memutuskan apakah Washington bakal ikut serang Iran dalam dua pekan ini.
Perang Israel-Iran yang dimulai karena serangan negara Zionis ke Teheran pada Jumat (13/6/2025), membuat kedua negara saling serang-menyerang rudal dan drone.
Trump dilaporkan melihat adanya peluang besar untuk memulai perundingan diplomatik mengenai program nuklir Teheran.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.