Kompas TV internasional kompas dunia

Penduduk Teheran Mengungsi dari Ibu Kota, Presiden Gelar Rapat Kabinet Usai AS Berpotensi Terlibat

Kompas.tv - 18 Juni 2025, 15:49 WIB
penduduk-teheran-mengungsi-dari-ibu-kota-presiden-gelar-rapat-kabinet-usai-as-berpotensi-terlibat
Kepulan asap dari lokasi serangan Israel di Teheran, Iran, Jumat (13/6/2025). (Sumber: Vahid Salemi/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Tito Dirhantoro

TEHERAN, KOMPAS.TV - Penduduk Teheran, ibu kota Iran, dilaporkan mulai mengungsi pada Selasa (17/5/2025) di tengah eskalasi konflik dengan Israel. Mereka dilaporkan mengungsi karena belum ada tanda-tanda konflik bakal mereda.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta seluruh penduduk Teheran dievakuasi. Trump bahkan dilaporkan mempertimbangkan untuk terlibat langsung menyerang Iran dan menyerukan agar negara itu "menyerah tanpa syarat."

Associated Press melaporkan, jalanan di barat Teheran macet oleh penduduk yang hendak mengungsi. Antrean panjang juga terlihat di stasiun pengisian bahan bakar di ibu kota Iran tersebut.

"Rasanya seperti tidak ada yang tinggal di kota ini," kata seorang penduduk Teheran dikutip Associated Press.

Teheran, kota berpenduduk sekitar 9,5 juta jiwa itu terus-menerus digempur Israel sejak memulai serangannya pada akhir pekan lalu. Pada Rabu (18/6), Israel mengirim serangan udara yang meledakkan sejumlah target di Teheran.

Baca Juga: Situasi Kota Teheran di Tengah Memanasnya Konflik Perang Iran Vs Israel

Pemerintah Iran melaporkan serangan Israel sejauh ini telah membunuh setidaknya 224 orang. Selain itu, sebanyak 1.277 orang terluka hingga Senin (16/6). Sebaliknya, serangan balasan Iran ke Israel diaporkan menewaskan setidaknya 24 orang.

Sejumlah negara pun telah memfasilitasi warganya yang hendak mengungsi dari Iran dan Israel karena konflik yang belum mereda.

The Global Times melaporkan, Kedubes China di Teheran berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memfasilitasi pengungsi berkewarganegaraan China melalui jalur darat.

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut pihaknya sedang mengupayakan evakuasi warga negara Rusia dari Iran melalui Azerbaijan. Peskov menyebut situasi di Timur Tengah "masih menunjukkan tanda eskalasi lebih lanjut."

Situasi konflik Iran-Israel dilaporkan semakin memanas usai AS mempertimbangkan ikut campur. Presiden AS Donald Trump telah mengadakan rapat bersama penasihat keamanan Gedung Putih hingga kemudian berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sepulangnya dari KTT G7 pada Selasa (17/6).

Usai pertemuan tersebut, Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengadakan rapat kabinet di Istana Kepresidenan Iran. Kantor berita Iran, Tasnim melaporkan rapat ini dihadiri oleh Wakil Presiden Mohammad Reza Aref dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Baca Juga: Trump Ancam Iran, Tuntut Menyerah tanpa Syarat dan Sebut Khamenei Target Mudah

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x