WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan penutupan kedutaan besar di Yerusalem dan konsulat di Tel Aviv buntut eskalasi konflik antara Iran dan Israel, Rabu (18/6/2025). Kedubes AS di Israel menyatakan penutupan ini dilakukan sesuai instruksi dari otoritas setempat.
Kedubes AS meminta warga negaranya yang masih berada di Israel berlindung di tempatnya hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Pengumuman ini disampaikan saat Iran dan Israel masih saling berbalas serangan hingga hari keenam dan Presiden AS Donald Trump menyerukan Iran "menyerah tanpa syarat."
"Kedubes AS telah mengarahkan seluruh pegawai pemerintahan AS dan anggota keluarga tetap berlindung dan tidak menjauhi tempat tinggal hingga pemberitahuan lebih lanjut," demikian pernyataan Kedubes AS di Israel dikutip Al Jazeera, Rabu (18/6).
Baca Juga: Alasan Israel Serang Iran: Cegah Ancaman Nuklir atau Ambisi Politik Netanyahu?
Pihak kedutaan menyebut pemerintah belum berencana mengevakuasi warga AS atau membantu warga negaranya pergi dari Israel. Sebab, lalu lintas udara dan kapal di Israel tutup akibat memanasnya konflik Iran-Israel.
"Kami akan memberi tahu komunitas AS jika tedapat informasi lebih lanjut mengenai opsi kepergian. Bandara Ben Gurion masih tutup dan tidak ada penerbangan komersial atau sewaan yang beroperasi," tulis Kedubes AS.
"Pelabuhan di Israel juga ditutup. Penyeberangan darat ke Yordania masih beroperasi dan dijadwalkan buka pada Rabu (18/6)."
Iran dilaporkan kembali melancarkan serangan belasan ke Israel pada Selasa (17/6). Namun, intensitas serangan Iran dilaporkan menurun dibanding ketika awal merespons pada akhir pekan lalu.
Sebaliknya, Israel meluncurkan serangan ke Teheran. Militer Israel dilaporkan mengebom lokasi di dekat Bandara Mehrabad.
Di lain sisi, Presiden AS Donald Trump kembali mengirim ancaman ke Iran. Trump menuntut Iran "menyerah tanpa syarat" dan klaim AS "mengontrol ruang udara Iran."
Baca Juga: WNI di Iran Ceritakan Serangan Israel, Keadaan Warga, hingga Perlindungan KBRI
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.