Dubes AS Peter Haymond Mulai Bertugas di Indonesia, Siap Perkuat Kemitraan Strategis

JAKARTA, KOMPAS.TV - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia yang baru menjabat, Peter M. Haymond memulai tugasnya sebagai Kuasa Usaha ad interim (Chargé d’Affaires ad interim/CDA) di Jakarta pada Minggu (15/6/2025).

Dubes Haymond dilaporkan tiba di Jakarta pada Minggu (15/6) dan mulai bertugas sebagai pemimpin misi diplomatik AS di Indonesia.

Haymond menyebut tugas barunya ini menjadi suatu kehormatan baginya.

“Merupakan suatu kehormatan untuk kembali ke Asia Tenggara dan bertugas sebagai Kuasa Usaha ad interim di Indonesia, salah satu mitra penting Amerika Serikat,” kata Dubes Haymond dalam siaran pers Kedutaan Besar AS.

“Saya menantikan untuk mempererat persahabatan dan kerja sama dengan Indonesia, memperluas kolaborasi di bawah Kemitraan Strategis Komprehensif, serta mendorong stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.” 

Baca Juga: Dubes Jepang Terkesan dengan QRIS: Salah Satu Alat Terbaik di Indonesia

Peter M. Haymond disebut berpengalaman sebagai diplomat karier AS dan pernah menjabat di China, Laos, hingga Thailand.

Haymond disebut menguasai sejumlah bahasa asing, termasuk bahasa Thai, Mandarin, dan sedikit bahasa Prancis.

Menurut biografi yang dilansir Kedubes AS, Peter Haymond menyelesaikan studi master dan doktor di bidang hukum dan diplomasi di The Fletcher School of Law and Diplomacy, Universitas Tufts AS.

Sebelum bertugas di Jakarta, Haymond pernah memimpin Kedubes AS di Vientiane, Laos pada 2020-2023.

Haymond juga berpengalaman sebagai Wakil Duta Besar sekaligus Kuasa Usaha Kedubes AS di Bangkok, Thailand.

Pada awal kariernya di Kementerian Luar Negeri AS, Peter M. Haymond bertugas di Washington sebagai kepala Divisi Kantor Energi dan Komoditas di Biro Urusan Ekonomi dan Energi.

Kemudian pejabat untuk wilayah Semenanjung Arab di Kantor Koordinator Penanggulangan Terorisme.

Selain itu, Haymond pernah menjabat sebagai  pejabat ekonomi di Kedutaan Besar AS di China, pejabat urusan narkotika di Laos, serta pejabat konsuler di Thailand dan Korea Selatan.  

Baca Juga: Amerika Serikat Tekan Israel dan Hamas untuk Sepakati Tawaran Terbaru Gencatan Senjata di Gaza