Kompas TV internasional kompas dunia

Pejabat AS Ungkap Netanyahu Berencana Bunuh Ayatullah Khamenei, tapi Diveto Donald Trump

Kompas.tv - 16 Juni 2025, 10:19 WIB
pejabat-as-ungkap-netanyahu-berencana-bunuh-ayatullah-khamenei-tapi-diveto-donald-trump
Presiden AS Donald Trump bersama komandan Angkatan Udara, Kolonel Angela F. Ochoa di Pangkalan Militer Andrews, negara bagian Maryland, Minggu (15/6/2025). (Sumber: Mark Schiefelbein/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) dilaporkan memveto rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei. Trump disebut khawatir pembunuhan pemimpin Iran akan memicu konflik regional yang lebih luas.

Seorang pejabat AS menyebut pemerintah menyatakan Tel Aviv telah mengembangkan "rencana kredibel" untuk membunuh Khamenei beberapa hari terakhir. Pejabat itu berbicara kepada wartawan dalam kondisi anonim karena membicarakan informasi sensitif.

Associated Press melaporkan, setelah Gedung Putih menerima rencana Israel, Washington menolak rencana pembunuhan tersebut. Donald Trump disebut tidak menginginkan konflik meluas dan menilai rencana membunuh Khamenei akan memanaskan Timur Tengah.

Baca Juga: Siprus Ikut Terseret dalam Konflik Iran-Israel, Ada Apa?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri tidak menjelaskan secara gamblang mengenai rencana tersebut. PM Israel itu sebatas mengatakan pergantian rezim dapat terjadi di Iran karena "rezim Iran sangat lemah."

"Saya dapat mengatakan kepada Anda, kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan. Dan saya kira Amerika Serikat tahu apa yang baik untuk Amerika Serikat," kata Netanyahu dalam siaran Fox News.

Sebelumnya, Donald Trump mengaku pihaknya tidak terlibat dalam serangan Israel ke Iran. Namun, Trump mengancam Iran bahwa militer AS akan membalas jika Teheran menyerang pangkalan militer AS.

"Jika kami diserang dengan cara atau bentuk apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kedigdayaan Angkatan Bersenjata AS akan mendatangi Anda dengan tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," kata Trump.

Di platform Truth Social, Trump kemudian menyatakan Iran dan Israel "harus mencapai kesepakatan" untuk mengakhiri konflik. Sebelumnya, Trump pun mengaku menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan sama-sama sepakat bahwa saling serang antara Israel dan Iran harus segera diakhiri.

Saling menyerang antara Israel dan Iran terus berlangsung setidaknya hingga Minggu (15/6). Konflik ini dipicu serangan udara Israel yang menewaskan komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Jumat (13/6) lalu.

Pemerintah Iran melaporkan serangan Israel sejauh ini telah membunuh 224 orang, termasuk 70 anak-anak dan perempuan. Sedangkan Israel melaporkan jumlah korban serangan Iran 10 orang.

Baca Juga: Mossad Diklaim Menyusup dan Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Iran sebelum Diserang Israel


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x