TEHERAN, KOMPAS.TV - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian melakukan pembicaraan melalui telepon dengan sejumlah pemimpin dunia setelah Israel melancarkan serangan ke wilayahnya pada Jumat (13/6/2025) dini hari.
Serangan Israel yang dilaporkan menargetkan sejumlah kota di Iran termasuk Ibu Kota Teheran itu dibalas Iran pada Jumat malam.
Pada Sabtu (14/6/2025), Pezeshkian berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Dalam pembicaraan tersebut, dia mengatakan, Iran tak ingin terjadi perang dan pertumpahan darah, tapi tidak akan ragu untuk mempertahankan diri terhadap ancaman musuh.
"Republik Islam Iran tidak pernah menginginkan perang dan pertumpahan darah, tapi kami tidak meragukan pertahanan diri kami yang hebat," kata Pezeshkian, seperti dilansir Press TV, Minggu (15/6/2025).
Baca Juga: Presiden Iran Ancam Israel, Bakal Balas Lebih Keras jika Tel Aviv Kembali Menyerang
Selain serangan tanpa provokasi yang dilakukan Israel, Press TV melaporkan, pembicaraan itu juga membahas perundingan tak langsung antara Teheran dan Washington mengenai program nuklir Iran.
Teheran, kata Pezeshkian, senantiasa memilih jalur diplomasi dalam menyelesaikan permasalahan.
"Tapi gagasan bahwa Republik Islam Iran akan menerima tuntutan-tuntutan tidak masuk akal dan standar ganda di bawah tekanan, atau duduk di meja perundingan saat serangan-serangan rezim Zionis berlanjut, adalah keliru," ujarnya.
Dia mengatakan, dalam perundingan, Amerika Serikat (AS) selalu mengatakan "rezim Zionis" tidak akan melakukan agresi tanpa berkoordinasi dan izin dari Washington.
"Karena itu, jelas, serangan-serangan terbaru ini dilancarkan dengan koordinasi dan lampu hijau dari Amerika," tegas Pezeshkian.
Sementara Macron dilaporkan menyatakan kesiapan Prancis memainkan peran lebih aktif dalam menyelesaikan persoalan nuklir antara Iran dan AS.
Macron juga dilaporkan mengatakan kepada Pezeshkian bahwa Prancis tidak diberi tahu mengenai rencana serangan Israel ke Iran, dan tidak ikut dalam agresi tersebut.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Press TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.