Kompas TV internasional kompas dunia

Malaysia Kecewa Resolusi Gencatan Senjata Gaza Lagi-Lagi Diveto AS

Kompas.tv - 5 Juni 2025, 19:17 WIB
malaysia-kecewa-resolusi-gencatan-senjata-gaza-lagi-lagi-diveto-as
Warga Palestina melihat asap yang membubung dari lokasi serangan udara Israel di Kota Gaza, Minggu (1/6/2025). (Sumber: Jehad Alshrafi/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Pemerintah Malaysia menyayangkan resolusi gencatan senjata Gaza yang di bawah Dewan Keamanan PBB kembali gagal akibat diveto Amerika Serikat (AS).

Veto AS membuat resolusi gencatan senjata yang disetujui 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB gagal terwujud.

Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan, kegagalan berulang Dewan Keamanan PBB menanggapi salah satu tragedi terburuk sejak Perang Dunia Kedua itu sangat disayangkan.

Terlebih, karena Israel dinilai terus menggunakan kelaparan masyarakat Gaza akibat blokade sebagai "senjata perang."

"Malaysia tegas menolak pembunuhan warga sipil oleh rezim Zionis Israel, genosida mereka, serta perbuatan menimbulkan kelaparan massal dan blokade bantuan kemanusiaan sebagai senjata perang," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia dikutip Bernama, Kamis (5/6/2025).

Baca Juga: AS Gagalkan Perdamaian di Gaza, Kembali Veto Resolusi Gencatan Senjata Dewan Keamanan PBB

Resolusi gencatan senjata Gaza terbaru disponsori oleh 10 anggota non-permanen Dewan Keamanan, yakni Aljazair, Denmark, Yunani, Pakistan, Panama, Korea Selatan, Sierra Leone, Slovenia, dan Somalia.

Resolusi ini menuntut "gencatan senjata segera, permanen, dan tanpa syarat di Gaza" yang harus dihormati semua pihak.

Resolusi juga menyinggung "malapetaka kemanusiaan" di Gaza akibat blokade Israel dan ancaman kelaparan di enklav Palestina.

Draf resolusi pun menyerukan pembebasan sandera tanpa syarat dari Gaza.

Kendati resolusi gencatan senjata, Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan, komunitas internasional tidak boleh menyerah untuk memperjuangkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.

Lebih lanjut, Malaysia menegaskan, Israel harus menerima pendirian negara Palestina yang merdeka sesuai perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Pihak kementerian menilai tidak mungkin perdamaian terwujud di Timur Tengah selama kemerdekaan Palestina belum tercapai.

"Posisi ini diamini dan ditegaskan oleh sebagian besar komunitas internasional," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Baca Juga: 27 Warga Gaza Tewas Ditembak Pasukan Israel Saat Menuju Lokasi Distribusi Bantuan

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x