Kompas TV internasional kompas dunia

Anwar Ibrahim: Negara-Negara ASEAN Ingin Bahas Kebijakan Tarif dengan Trump

Kompas.tv - 26 Mei 2025, 15:33 WIB
anwar-ibrahim-negara-negara-asean-ingin-bahas-kebijakan-tarif-dengan-trump
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menghadiri sesi pleno KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 26 Mei 2025. (Sumber: Foto AP/Vincent Thian)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Deni Muliya

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV — Negara-negara ASEAN akan membentuk front bersama guna menghadapi berbagai tantangan.

Termasuk hambatan ekonomi yang tercipta dari kebijakan tarif yang ditetapkan pemerintah Amerika Serikat (AS).

Selain itu, negara-negara ASEAN juga membahas tentang perang saudara di Myanmar yang telah berlangsung selama empat tahun, dalam KTT ASEAN tahun ini.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Senin (26/5/2025).

Saat membuka pertemuan puncak KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Anwar mengatakan, ia mengupayakan pertemuan ASEAN dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas kebijakan tarif.

Para pejabat berharap hal itu dapat terjadi akhir tahun ini.

Malaysia diketahui merupakan ketua ASEAN pada saat ini.

“Bagi ASEAN, perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kita sering kali bergantung pada tatanan internasional yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan. Fondasi-fondasi ini kini dibongkar di bawah tekanan tindakan sewenang-wenang," kata Anwar seperti dikutip dari The Associated Press.

Anwar juga mengungkapkan, ASEAN telah membentuk gugus tugas untuk mengoordinasikan tanggapan terhadap kebijakan tarif AS, bersamaan dengan negosiasi bilateral yang dilakukan oleh beberapa negara anggota.

Baca Juga: Detik-Detik Presiden Prabowo Berangkat ke Malaysia, akan Hadiri KTT ke-46 ASEAN

Kawasan ASEAN bergantung pada ekspor ke AS dan dirugikan oleh tarif yang ditetapkan oleh pemerintahan Trump, yang berkisar dari 10% untuk Singapura hingga 49% untuk Kamboja.

Trump mengumumkan jeda tarif selama 90 hari pada bulan April untuk sebagian besar negara-negara di dunin bulan ini mencapai kesepakatan serupa dengan saingan utamanya, Tiongkok, untuk meredakan ketegangan perang dagang.

Anwar mengatakan, pertemuan para pemimpin ASEAN pada hari Selasa dengan Perdana Menteri China Li Qiang dan Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) akan memacu kerja sama baru yang dapat membantu melindungi ekonomi ASEAN. GCC terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

“Blok tersebut pada hari Senin nanti akan meluncurkan visi 20 tahun ke depan untuk memperdalam integrasi ekonomi dan sosial mereka,” kata Anwar.

Anwar juga mengatakan, Malaysia telah berhasil melangkah maju dalam upaya untuk menyelesaikan krisis Myanmar setelah membentuk kelompok penasihat informal yang dipimpin oleh mantan pemimpin Thailand Thaksin Shinawatra.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x