TEHERAN, KOMPAS.TV — Pemimpin tertinggi Iran menepis kritik AS terhadap program nuklir negaranya, pada Selasa (20/5/2025).
Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, pihak Teheran tidak akan meminta izin dari siapa pun untuk memperkaya uranium dan menyebut pernyataan Amerika sebagai "omong kosong."
"Mereka mengatakan, 'Kami tidak akan mengizinkan Iran memperkaya uranium.' Itu sangat keterlaluan," kata Ayatollah Ali Khamenei dalam peringatan mendiang Presiden Ebrahim Raisi, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter tahun lalu.
"Tidak ada seorang pun di Iran yang menunggu izin mereka. Republik Islam memiliki kebijakan dan arahannya sendiri — dan akan mematuhinya," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Trump Ungkap Kesepakatan Nuklir AS dan Iran Hampir Tercapai, tapi Teheran Menyoroti Ini
Pernyataan Khamenei muncul saat pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS dilaporkan terus berlanjut, meskipun ia menyatakan keraguan tentang hasilnya.
“Ya, negosiasi tidak langsung juga pernah diadakan pada masa Raisi, sama seperti sekarang,” katanya.
“Namun, negosiasi tersebut tidak membuahkan hasil — dan kami juga tidak berharap banyak dari negosiasi saat ini. Siapa tahu apa yang akan terjadi,” tambah Khamenei.
Komentarnya mencerminkan rasa frustrasi Teheran yang semakin meningkat dengan terhentinya diskusi nuklir, serta ketegangan antara AS-Iran yang semakin luas dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Diancam Netanyahu Usai Serangan Houthi, Iran Tidak Gentar: Kami Siap Membalas Zionis
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei mengatakan kepada kantor berita pemerintah IRNA, hingga kini belum ada keputusan pasti yang dibuat tentang putaran negosiasi berikutnya.
Baghaei menambahkan, “Republik Islam Iran sedang meninjau masalah tersebut sambil mempertimbangkan posisi pihak AS yang kontradiktif dan terus berubah.”
IRNA juga melaporkan, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Kazem Gharibabadi mengatakan, Teheran telah menerima proposal mengenai putaran pembicaraan tidak langsung berikutnya dengan Washington, dan saat ini sedang meninjaunya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.