GAZA, KOMPAS.TV - Pemerintah Israel mulai mengizinkan segelintir truk bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza usai blokade total yang berlangsung sejak 2 Maret 2025.
Pada Senin (19/5/2025), Israel mengizinkan sembilan truk yang dikoordinasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masuk membawa bantuan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku pihaknya membolehkan bantuan masuk usai mendapat tekanan dari sejumlah sekutu.
Netanyahu juga mengumumkan akan membatasi pasokan makanan ke Gaza seiring operasi serangan darat ke enklave Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 tersebut.
PBB menyambut kesediaan Israel yang membuka kembali akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, PBB mengingatkan kuota yang diizinkan Israel masih jauh dari cukup untuk menangani krisis kemanusiaan.
Sebagai informasi, sekitar 500 truk bantuan memasuki Gaza per hari sebelum serangan Israel dimulai pada Oktober 2023.
Baca Juga: Kompak! Inggris, Prancis, dan Kanada Ancam Sanksi Israel jika Tak Hentikan Serangan ke Gaza
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menyebut jumlah bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza tidak cukup untuk mulai mengatasi kelaparan di Gaza.
"Bantuan ini akan didistribusikan melalui mekanisme sendiri, melalui jejaring kami, yang mana dapat diterima bagi kami," kata Dujarric, dikutip Al Jazeera.
"Kami tidak punya kemewahan untuk mengatakan, 'Ya, jika ini hanya sembilan truk, kami akan melakukannya.' Ini jelas tidak cukup dan kami sudah sangat jelas kepada Israel dan tetap mengomunikasikan bahwa ini tidak cukup, ini masih mengancam penduduk."
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan sekitar dua juta penduduk Gaza terancam kelaparan. Padahal, 160.000 ton bantuan PBB mengantre di perbatasan.
"Orang-orang meninggal akibat penyakit yang bisa dicegah saat obat-obatan menunggu di perbatasan, sementara serangan ke rumah sakit menjauhkan penduduk dari perawatan dan mencegah mereka yang membutuhkannya," kata Tedros.
Sebelumnya, lembaga monitor kelaparan dunia, Integrated Food Security Phase Classification (IPC), melaporkan sekitar 470.000 penduduk Gaza terancam kelaparan akut tingkat 5 atau katastrofik.
Lebih dari 71.000 anak dan 17.000 ibu diperkirakan membutuhkan perawatan medis untuk malanutrisi akut. Sedangkan seluruh populasi Gaza dilaporkan mengalami kerentanan pangan akut.
Baca Juga: Israel Kembali Bombardir Gaza, 78 Penduduk Palestina Terbunuh dalam Kurun 6 Jam
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.